Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Arcandra Katakan Indonesia Bakal Perkuat Sektor Energi dengan Iran

Arcandra Katakan Indonesia Bakal Perkuat Sektor Energi dengan Iran Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan pemerintah Indonesia akan memperkuat komitmen dalam bidang energi dengan Iran, salah satunya dengan investasi di ladang minyak.

"Bidang energi termasuk Pertamina yang akan berinvestasi di sana, kemudian membahas mengenai impor gas juga," kata Arcandra seusai rapat koordinasi membahas kunjungan ke Iran di Jakarta, Jumat (17/2/2017).

Rapat koordinasi ini dilakukan sebagai persiapan kunjungan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution ke Iran sebagai tindak lanjut lawatan Presiden Joko Widodo pada bulan Desember 2016.

Arcandra memastikan PT Pertamina siap berinvestasi kepada dua ladang minyak di Iran dan saat ini prosesnya sedang dalam penyampaian proposal. "Pertamina mau masuk di dua lapangan, ini mau 'submit' proposal ke Iran," katanya.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan bahwa diskusi terkait dengan investasi di ladang minyak Ab-Teymour dan Mansouri itu telah dilakukan dengan anak usaha NIOC (National Iranian Oil Company), yaitu National Iranian South Oil Company (NISOC).

"Tanggal 11 kita sudah diskusi sama NIOC. Hari minggu kita akan diskusi lagi dengan NIOC, mudah-mudahan tidak ada yang krusial," katanya.

Syamsu mengatakan bahwa penyampaian (submit) proposal secara resmi akan dilakukan pada kunjungan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution pada hari Sabtu (25/2).

Pertamina dan NIOC sebelumnya telah menandatangani komitmen studi pendahuluan terhadap dua ladang minyak raksasa di Iran, Ab-Teymour, dan Mansouri dengan cadangan lima miliar barel. Kedua ladang minyak ini ditawarkan NIOC kepada Pertamina.

Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso menambahkan bahwa Indonesia juga menawarkan investasi dalam bidang listrik kepada Iran terutama pembangunan pembangkit dan peningkatan kapasitas peralatan industri untuk menunjang produksi dalam negeri.

"Investasi IPP, baik pembangkit 'thermal' maupun 'renewable'. Kemudian 'capacity building' untuk peralatan industri guna menunjang produksi dalam negeri. Dua itu penting, sama jasa perawatan," katanya.

Supangkat mengatakan bahwa sejumlah investor asal Iran telah berminat untuk terlibat dalam proyek energi listrik senilai lima miliar dolar AS itu. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: