Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelabuhan Tanjung Adikarto Beroperasi, Ekspor Ikan di DIY Diprediksi Naik

Pelabuhan Tanjung Adikarto Beroperasi, Ekspor Ikan di DIY Diprediksi Naik Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta optimistis ekspor perikanan di daerah itu akan semakin bergairah setelah Pelabuhan Tanjung Adikarto di Kulon Progo mulai beroperasi.

"Karena nantinya setiap ikan tangkapan nelayan yang diturunkan di pelabuhan itu bisa langsung dikirim (ekspor) melalui Bandara Kulon Progo yang berlokasi tidak jauh dari pelabuhan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY Sigit Sapto Rahardjo di Yogyakarta, Minggu (19/2/2017).

Menurut Sigit, sesungguhnya banyak jenis ikan di perairan laut selatan DIY yang memiliki nilai ekspor tinggi seperti ikan layur, ikan cakalang, tuna, dan tongkol. Namun selama ini untuk ekspor ikan, menurut dia, biaya akomodasinya cukup tinggi karena untuk mengirim ikan ke Jepang atau Eropa dari Pelabuhan Sadeng harus melalui melalui Pacitan, selanjutnya ke Pangandaran, baru ke Bandara Soekarno Hatta.

"Begitu pelabuhan beroperasi dan bandara baru dibuka, maka pengiriman ikan bisa langsung dilakukan dari Kulon Progo ke negara tujuan dengan durasi dua hingga tiga jam," kata dia.

Melihat potensi itu, menurut Sigit, banyak investor yang mulai mencari informasi penanaman modal pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto yang rencananya akan dimulai pada 2018. "Sudah banyak investor yang datang ke sini karena pelabuhan itu memiliki posisi berhimpitan dengan bandara baru," kata dia.

Baik Pelabuhan Tanjung Adikarto maupun Bandara Internasional di Kulon Progo diperkirakan akan mulai beroperasi pada 2019. Selain itu, kata Sigit, setelah Pelabuhan Tanjung Adikarto, Kulon Progo dibuka, maka kapal-kapal nelayan dari luar daerah seperti Tegal, Pacitan, Trenggalek, Brebes dengan bobot maksimal 30 grosston bisa segera masuk. Hal itu, menurut dia, berpotensi mendukung produksi ikan tangkap sekaligus mendongkrak tingkat ekspor ikan di DIY.

Sigit mengatakan produksi ikan tangkap pada 2016 terealisasi 5.001 ton dari target 7.600 ton sedangkan pada 2017 produksi ikan tangkap ditargetkan mencapai 8.100 ton atau meningkat 6,6 persen dari target 2016.

"Jika Pelabuhan Tanjung Adikarto telah beroperasi kami yakin produksi ikan tangkap bisa meningkat 100 persen," kata dia.

Kepala Bidang Perikanan DKP DIY, Suwarman Partosuwiryo mengatakan untuk meningkatkan daya saing ekspor ikan tangkap, nelayan di DIY telah diminta menyempurnakan penanganan pascapenangkapan ikan, sebab kualitas dasar ikan pascapenangkapan di laut akan menjadi pertaruhan daya saing ikan lokal dengan ikan tangkap luar negeri.

Di sisi lain, menurut dia, para nelayan juga diharapkan memiliki sertifikat Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB). Dengan memiliki sertifikat CPIB pada kapal penangkap ikan, nelayan akan dinilai telah melakukan aktivitas penangkapan ikan sesuai standar sehingga akan menjamin mutu hasil tangkapannya.

"Kalau tidak punya sertifikat itu ketika nanti aturan ekspor semakin ketat, ikan-ikan tangkapan nelayan kita tidak ada yang mau menerima," kata dia. (Ant/CP)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: