Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Politikus Partai Republik Tolak Rancangan Anggaran Trump

Politikus Partai Republik Tolak Rancangan Anggaran Trump Kredit Foto: Nytimes.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus Partai Republik beramai-ramai menentang Rancangan Anggaran yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Cetak biru anggaran 2018 tersebut dilaporkan mencakup pemotongan sebesar 37 persen terhadap anggaran Departemen Luar Negeri dan badan bantuan pembangunan internasional AS (USAID).

Senator Partai Republik, Lindsey Graham mengatakan bahwa rancangan itu sudah 'mati saat lahir.' "Itu tak akan terjadi. Hal itu akan merupakan bencana. Kalau kita membuang soft power, kita tak akan pernah memenangkan peperangan," kata Senator Graham, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Minggu (19/3/2017).

Soft power adalah istilah Amerika yang mengacu pada piranti diplomatik seperti bantuan luar negeri dan bantuan kemanusiaan. "Apa yang paling mengganggu dari pemangkasan anggaran Departemen Luar Negeri itu adalah hal itu menunjukkan kurangnya pemahaman tentang apa yang diperlukan untuk memenangkan perang," lanjut Senator Graham.

Pimpinan mayoritas Senat, Mitch McConnell juga mengatakan, pemotongan anggaran yang diajukan Trump 'kemungkikan tidak akan' lolos di Kongres. Setiap pengeluaran pemerintah federal AS harus melalui persetujuan Kongres yang sedang dikuasai Partai Republik.

Presiden Trump mengungkapkan rencana anggarannya yang mencakup peningkatan anggaran belanja militer sebanyak US$54 miliar. Namun dalam rencana itu, peningkatan belanja militer tersebut akan dibiayai dari pemangkasan anggaran bidang lain, seperti bantuan luar negeri dan badan-badan lingkungan hidup.

Gedung Putih juga berencana mengurangi belanja Departemen Luar Negeri dan USAID, yang saat ini mendapatkan jatah sekitar US$50,1 miliar atau sekitar 1 persen lebih dari total anggaran federal AS.

Lebih dari 120 jenderal purnawiran menandatangani surat yang mendesak Kongres untuk tidak memotong pendanaan bantuan luar negeri dan diplomasi.

Surat itu menyebutkan, "Kami para pensiunan jenderal bintang tiga dan empat dari berbagai angkatan dinas militer ingin mengungkapkan keyakinan kami bahwa meningkatkan dan memperkuat diplomasi dan pembangunan bersama pertahanan merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga agar Amerika tetap aman."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: