Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Donald Trump Jadi Miliarder Amerika Paling Miskin di Antara Miliarder Lainnya

Donald Trump Jadi Miliarder Amerika Paling Miskin di Antara Miliarder Lainnya Kredit Foto: Instagram/Donald Trump
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Presiden Donald Trump menjadi miliarder yang paling miskin di antara miliarder lainnya. Ia telah kehilangan banyak uang, namun masih tetap menjalani gaya hidup emas dan tidak pernah kekurangan uang tunai yang dibutuhkan untuk membayar pengacara yang terus-menerus membelanya dari tuduhan besar dan kecil.

Saat ini, Kongres telah memperoleh pengembalian pajak Trump selama enam tahun dari IRS. Demokrat yang menyelidiki keuangan Trump belum merilis pengembalian penuh, tetapi mereka telah menerbitkan dua laporan yang memberikan ikhtisar tentang pendapatan Trump dan mengungkapkan bagaimana dia menjaga tagihan pajaknya sangat rendah. 

Melansir Yahoo Finance di Jakarta, Jumat (23/12/22) dari 2015 hingga 2020, Trump menyatakan pendapatan positif dalam dua tahun dan pendapatan negatif dalam empat tahun. Kerugiannya jauh lebih besar daripada keuntungannya. Selama total enam tahun, Trump melaporkan pendapatan negatif USD52,6 juta, atau kerugian USD52,6 juta (Rp820 miliar).

Baca Juga: Zelensky ke Amerika, Donald Trump Jr: Presiden Ukraina Adalah Ratu yang Tidak Tahu Terima Kasih

Trump menggunakan kerugian bisnis untuk mengimbangi pendapatan riil dan mengurangi jumlah pajak yang harus dia bayar. Untuk sebagian besar, ini legal, mengingat banyak ketentuan kode pajak yang memberikan keringanan bagi pemilik bisnis, terutama untuk pengembang real estat seperti Trump. Ada banyak bukti bahwa dia memang curang.

"Trump menghindari membayar pajak dengan menciptakan banyak kerugian, baik nyata maupun palsu," kata pengacara pajak Steve Rosenthal dari Pusat Kebijakan Pajak. "Dari sudut pandang pajak, dia sering berada di bawah air, tapi itu adalah artefak dari sistem pajak dan tidak terlalu nyata." Rosenthal menyebut laporan keuangan Trump "tax-aggressive."

Dua paparan New York Times, berdasarkan data keuangan Trump selama 20 tahun yang dibocorkan oleh keponakannya Mary Trump, merinci banyak kemungkinan kasus penipuan pajak.

Jaksa Agung Negara Bagian New York menggugat Trump untuk berbagai skema pajak yang meragukan, termasuk kasus penipuan langsung. Salah satu praktik di bawah pengawasan adalah menilai properti jauh lebih rendah dalam pengajuan pajak dibandingkan dokumen bisnis lainnya. Pakar pajak yang mempelajari dua laporan Kongres menunjukkan beberapa tanda bahaya yang menunjukkan penipuan, termasuk sumbangan amal yang tidak berdokumen dan pembayaran kepada anggota keluarga yang mungkin sebenarnya adalah hadiah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: