Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hippi Gelar Women's Business Forum 2017

Hippi Gelar Women's Business Forum 2017 Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka memperingati hari perempuan internasional, Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) berkerja sama dengan Internasional Trade Centre, UN Global Compact Network Indonesia, dan International Finance Corporation (World Bank Group) menggelar Women's Business Forum 2017 di Jakarta, Rabu (22/03/2017).

Acara yang bertajuk Kesetaraan Gender pada Mata Rantai Pasok Dapat Tingkatkan Produktivitas dan Kelanggengan Usaha Milik/Pimpinan Perempuan tersebut dihadiri oleh lebih dari 100 UMKM dari berbagai daerah, di antaranya Jabodetabek, Yogyakarta, Bandung, dan Bali.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Suryani SF Motik mengatakan bahwa meskipun perempuan mengendalikan lebih dari US$20 triliun dalam pembelanjaan konsumen setiap tahunnya, namun ironisnya hanya 1% dari usaha yang dimiliki atau dipimpin oleh perempuan yang bisa menjadi pemasok dalam memenuhi kebutuhan barang dan jasa tersebut.

Menurut Suryani, kecilnya jumlah pemasok dari perusahaan perempuan bukan karena jumlah pengusahanya yang sedikit, namun karena rendahnya akses bagi perempuan pengusaha untuk dapat masuk ke pasar mata rantai pasok.

"Oleh sebab itu, kami sangat berharap adanya kebijakan perusahaan maupun pemerintah yang peka terhadap aspek gender dalam pengadaan barang dan jasa, baik yang digunakan oleh korporasi maupun oleh pemerintah," tambahnya.

Acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan wawasan, menjalin jejaring, dan membuka peluang usaha dengan beberapa perusahaan besar di Indonesia seperti Sarinah, Hypermart, Ranch Market, Unilever, Adaro Energy, Wardah, dan Martina Berto yang juga hadir dalam acara tersebut.

Sementara itu, IFC Asia Advisory Manager of Financial Institution Group Rachel Freeman mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil studi IFC, perempuan di Indonesia menjalankan lebih dari setengah perusahaan kecil dan sepertiganya dari perusahaan menengah.

"Oleh sebab itu, kami percaya bahwa kebijakan pemasok yang inklusif dan mengedepankan keberagaman, seperti sistem pembelian yang peka terhadap jender akan meningkatkan peluang bagi perusahaan yang dimiliki perempuan," kata Rachel dalam pidatonya.

Women's Business Forum juga diselenggarakan atas dasar kepedulian bersama antara institusi terkait untuk meningkatkan aspek kesetaraan gender dalam mata rantai pasok di sektor swasta maupun pemerintah. Acara tersebut diharapkan dapat meningkatkan wawasan para pengusaha perempuan untuk bisa menjadi pemasok barang/jasa di berbagai perusahaan besar di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: