Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNN Papua Harapkan Miliki Tempat Rehabilitasi

BNN Papua Harapkan Miliki Tempat Rehabilitasi Kredit Foto: Nunung Kusmiaty
Warta Ekonomi, Jayapura -

Badan Narkotika Nasional Papua hingga saat ini belum memiliki tempat rehabilitasi yang layak, padahal keberadaan tempat rehabilitasi sudah sangat mendesak. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BNNP Papua Brigjen Polisi Bambang Budi Santoso di Jayapura, Selasa (4/4/2017).

Bambang mengatakan peredaran narkoba di Papua sudah sangat mengkhawatirkan karena kini sasarannya bukan hanya remaja, tetapi anak-anak pun menjadi sasaran empuk para pengedar barang haram ini. Seperti belum lama ini ditemukan sekitar 32 pelajar SD dan SMP di Nimbokrang Kab. Jayapura sedang pesta ganja.

"Sudah seharusnya kita memiliki tempat rehabilitasi yang layak karena korban dari penyalahguna narkotika terutama jenis ganja sudah cukup banyak di sini. Kalau ada lahan sekitar dua hektare itu cukup untuk tempat rehabilitasi dan pembinaan bagi penyalahguna narkotika. Oleh karena itu, perlu perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah," katanya.

Diakuinya, masalah tempat rehabilitasi menjadi masalah utama bagi BNN di wilayah timur Indonesia karena mayoritas belum memiliki tempat rehabilitasi. Ia mengatakan jika ada penyalahguna yang akan direhabilitasi harus ke Makassar di Balai Rehabilitasi BNN Badoka.

"Beberapa daerah di Papua berbatasan dengan PNG dan ganja yang kualitasnya bagus dari PNG kualitasnya melebihi kualitas ganja Aceh. Oleh karena itu, Papua rawan peredaran narkoba terutama jenis ganja. Ganja dari PNG masuk ke Papua bisa lewat darat maupun perairan atau laut," ungkapnya.

Peredaran ganja paling banyak di Kota Jayapura, Kab. Jayapura, dan Kab. Keerom. Ganja sekarang sudah masuk di Sarmi, Jayawijaya, Mimika, Nabire, Biak Numfor, dan Yapen.

"Kalau ganja itu dari PNG, tetapi sabu-sabu dan ekstasi dari Jakarta dan Makassar kemudian diedarkan di Papua. Belum lama ini kami membongkar sebuah bungkusan dari Makassar tujuan Jayapura yang berisi paket sabu-sabu. Paket ini dikirim menggunakan kurir,"?pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nunung Kusmiaty
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: