Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Deddy Mizwar: Industri Berbasis Seni Budaya Punyai Potensi Dikembangkan

Deddy Mizwar: Industri Berbasis Seni Budaya Punyai Potensi Dikembangkan Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (Demiz) mengatakan industri berbasis budaya atau kreativitas, potensial untuk dikembangkan sebagai peluang usaha bagi generasi muda.

"Industri berbasis seni dan budaya mempunyai potensi besar untuk dikembangkan, khususnya di Jawa Barat. Jawa Barat memiliki beragam budaya atau multikultural, yakni tiga zona besar yang ada, yaitu zona budaya Kecirebonan, Melayu-Betawi, dan Sunda," katanya, di Bandung, Minggu (16/4/2017).

Ditemui usai menjadi pembicara pada Seminar Kompetisi Business Plan yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung (Unisba), ia mengungkapkan ada empat bidang usaha yang menjadi sumber pendapatan devisa negara, yaitu minyak dan gas (migas), batu bara dan bio energi, kelapa sawit, dan pariwisata.

Ia menjelaskan bidang migas mempunyai tren penurunan karena harga minyak dunia turun dan begitu juga dengan batu bara dan bio energi, serta kelapa sawit, karena harga tengah mengalami penurunan.

Deddy Mizwar mengatakan pihaknya komitmen untuk mendukung pengembangan industri berbasis budaya, antara lain dengan membangun infrastruktur yang memadai seperti pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka, serta membangun lima akses jalan tol dari rencana pembangunan 20 jalan tol.

"Kalau jalan tol (pembangunan infrastruktur) lamban, maka kita juga tidak akan bisa bersaing secara global. Produk-produk itu tidak akan bersaing. Kemudian pariwisata juga akan tersendat karena itu," kata dia.

Selain itu, Pemprov Jawa Barat terus mendorong pengembangan kewirausahaan melalui berbagai program pelatihan dan pendidikan. Mulai 2013 lalu Jawa Barat telah mencetak hingga 60 ribu wirausaha baru dengan target akan ada 100 ribu wirausaha pada 2018.

Upaya lainnya yaitu mempermudah akses keuangan, seperti melalui kucuran Kredit Cinta Rakyat (KCR) sejak 2011 lalu. KCR sudah mengucurkan kredit hingga Rp385 miliar dengan nasabah 13.400 orang dan melibatkan lebih dari 30.000 pekerja dari usaha-usaha yang dirintis para nasabah.

"Ini eranya ekonomi kreatif. Jadi pada saat era ekonomi kreatif ini tumbuh sebagai gelombang keempat ekonomi dunia, ide atau gagasan menjadi lebih penting daripada modal. Duit akan mencari dimana gagasan itu tumbuh," ujar Deddy. (CP/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: