Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menlu: Inisiatif OBOR Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia

Menlu: Inisiatif OBOR Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia Kredit Foto: Kemenlu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa inisiatif "One Belt One Road" (OBOR) yang digagas pemerintah China diharapkan dapat mendukung Indonesia dalam mengimplementasi program pembangunan infrastruktur serta konektivitas nasional.

Hal itu disampaikan Menlu RI dalam pertemuan bilateral dengan Menlu China Wang Yi di Diayoutai State Guest House, Beijing pada Sabtu (13/5), seperti disampaikan dalam keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Senin (15/5/2017).

Konsep "One Belt One Road" (OBOR), yakni suatu strategi pembangunan yang diusulkan Presiden Xi Jinping yang berfokus pada konektivitas dan kerja sama antarnegara, terutama antara China dan seluruh negara Eurasia, yang terdiri dari dua komponen utama jalur ekonomi - jalur sutra darat dan jalur sutra maritim.

Dalam pertemuan bilateral itu, Menlu Wang Yi menjelaskan lebih lanjut konsep "Belt and Road Initiative" China. Dia mengatakan bahwa "Belt and Road Initiative" atau yang dikenal dengan OBOR adalah suatu inisiatif China untuk meningkatkan sinergi visi dan program pembangunan antarnegara dan antarkawasan.

Selain itu, menurut Wang Yi, inisiatif pemerintah China itu juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar negara dan kawasan.

Terkait hal itu, Menlu Retno menyampaikan harapan agar inisiatif OBOR juga dapat mendukung "ASEAN Connectivity Masterplan" 2025, berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat ASEAN, serta berkontribusi terhadap perdamaian, keamanan dan stabilitas global.

Menlu Retno dan Menlu Wang Yi juga membahas tentang kerja sama bilateral. Kedua Menlu berhasil menyelesaikan rencana aksi mengenai implementasi kemitraan strategis komprehensif Indonesia-China.

Rencana aksi tersebut memuat berbagai langkah dan program yang akan dilakukan di bidang kerja sama politik, hukum, dan keamanan; kerja sama maritim; kerja sama perdagangan, investasi dan pariwisata, serta kerja sama hubungan antarmasyarakat.

"Rencana aksi akan semakin meningkatkan kerja sama konkret antara kedua negara, seperti dalam mengatasi dan memerangi perdagangan obat terlarang, terorisme, perdagangan orang, penangkapan ikan secara ilegal, dan kerja sama hukum," tutur Menlu Retno. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: