Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden China Dorong Upaya Impor dan Keterbukaan Ekonomi Dapat Direalisasikan

Presiden China Dorong Upaya Impor dan Keterbukaan Ekonomi Dapat Direalisasikan Kredit Foto: Reuters/Gary Cameron
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden China Xi Jinping telah menyerukan peningkatan impor dan pembatasan yang lebih sedikit bagi investor asing karena Beijing mendapat tekanan dari AS dan Eropa untuk menyediakan lapangan kerja yang lebih seimbang bagi perusahaan-perusahaan di negara ini.

Donald Trump telah mencerca surplus perdagangan besar China, sementara Uni Eropa dan perusahaan AS mengeluhkan kurangnya akses ke pasar yang notabene besar.

Berbicara kepada komite Partai Komunis mengenai urusan keuangan dan ekonomi, Xi menyerukan "perluasan impor sambil menstabilkan ekspor", media pemerintah melaporkan pada hari Selasa (18/7/2017), sebagaimana dikutip dari laman ChannelNewsAsia, di Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Para pemimpin China mencoba mengubah konsep ekonomi dari ketergantungan pada ekspor dan investasi negara ke sektor yang didorong oleh permintaan domestik, meskipun hal tersebut telah menyebabkan perlambatan pertumbuhan ke posisi terendah selama 26 tahun.

Xi juga mengatakan "ekonomi terbuka" dengan pembatasan akses asing yang lebih sedikit akan berfungsi untuk "meningkatkan neraca pembayaran di bawah giro", menurut China Daily.

Defisit perdagangan AS yang besar dengan China merupakan titik tolak utama Trump selama kampanye kepresidenan tahun lalu, saat dia mengklaim Beijing telah "mencuri" jutaan pekerjaan dari orang Amerika.

Dirinya juga menuduh China memanipulasi mata uangnya untuk mendukung ekspornya, sebuah tuduhan yang telah dirinya turunkan sejak menjabat pada bulan Januari.

Dalam pernyataannya pada hari Senin, Xi meminta langkah-langkah untuk meliberalisasi perdagangan dan menyederhanakan prosedur impor sambil mengurangi tarif pada produk konsumen tertentu.

Dirinya menekankan upaya menjaga nilai mata uang yuan "pada dasarnya stabil pada tingkat yang masuk akal dan seimbang", dan terus mendorongnya "menjadi rujukan mata uang internasional", kantor berita Xinhua melaporkan.

Pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pada awal tahun, Xi menyatakan sebagai pembela perdagangan bebas dan globalisasi dalam menghadapi retorika proteksionis Trump.

Namun, perusahaan asing di China telah lama menunjukkan hambatan untuk melakukan bisnis di negara tersebut, di mana mereka mengatakan bahwa perusahaan domestik menikmati keuntungan yang berbeda.

"Atmosfer pasar yang menampilkan fair play harus diciptakan di negara ini," ujar Xi dalam pernyataannya, mencatat bahwa "perlakuan nasional dalam undang-undang dan kebijakan harus diberikan kepada perusahaan asing yang notabene didanai setelah mereka memasuki pasar."


Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: