Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Inflasi Sepanjang 2017 Dominan Dipengaruhi Administered Price

BI: Inflasi Sepanjang 2017 Dominan Dipengaruhi Administered Price Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Kepala Divisi Advisory Ekonomi Keuangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Musni Hardi Kasuma Atmaja, mengungkapkan laju inflasi sepanjang 2017 dominan dipengaruhi oleh kelompok administered price atau harga yang diatur pemerintah. Dampak administered price lebih signifikan mengingat pergerakan harga komoditas pangan atau volatile food cenderung stabil.?
"Sepanjang 2017, baik itu nasional maupun Sulsel, kebanyakan pemicu inflasi adalah administered price. Misalnya di Sulsel bisa dilihat bahwa laju inflasi sempat meningkat pada April dan itu terjadi pasca kenaikan tarif listrik pada Maret lalu. Kalau volatile food juga berpengaruh tapi tidak begitu besar, malah sempat deflasi kan," kata Musni, saat berbincang dengan awak media di Kota Makassar, Rabu, (26/7/2017).
Sepanjang 2017, pemerintah diketahui menerapkan kebijakan menaikkan tarif sejumlah pelayanan. Di antaranya pencabutan subsidi yang berujung pada kenaikan tarif listrik untuk daya 900 VA. Kenaikan tarif listrik itu dilakukan bertahap sebanyak tiga kali yakni Januari, Maret dan Juni. Di samping itu, ongkos pengurusan STNK dan mutasi kendaraan bermotor juga naik pada awal tahun.
Musni mengungkapkan tingginya tekanan inflasi dari kelompok administered price untungnya mampu diimbangi melalui pengendalian harga pada kelompok volatile food. Dicontohkannya inflasi pada Mei-Juni 2017 yang memasuki momen Ramadan dan Idul Fitri ternyata bisa dikendalikan dengan cukup baik. Khusus di Sulsel, inflasi Ramadan 2017 merupakan yang terbaik dalam tiga tahun terakhir.
Berdasarkan data BI maupun Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Sulsel selama Ramadan 2017 sebesar 1,21 persen. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan capaian tahun lalu sebesar 1,49 persen. Jika merujuk inflasi Sulsel selama Ramadan 2015 bahkan lebih tinggi lagi menembus 1,92 persen. "Inflasi Sulsel selama Ramadan 2017 itu capaian yang amat baik dibandingkan dua atau tiga tahun sebelumnya," terang dia.
Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel, Bambang Kusmiarso, sebelumnya menyatakan pengendalian inflasi daerahnya pada Ramadan dan Idul Fitri 2017 memang merupakan yang terbaik dalam tiga tahun terakhir. "Realisasi inflasi yang terkendali saat Ramadan atau Lebaran 2017 berkat kinerja pemerintah daerah dan BI melalui TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) serta satgas pangan yang melibatkan kepolisian," pungkasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: