Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kiat Jitu CEO 'TOP' Untuk Pencari Kerja

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Dengan dibukanya pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun ini proses persaingan pencari kerja akan melibatkan para pekerja asing dan itu berarti peluangnya makain sempit.

Dari data BPS, angkatan kerja Indonesia pada Februari 2015 sebanyak 128,3 juta orang atau bertambah sebanyak 6,4 juta orang dibanding tahun 2014 atau bertambah 3 juta orang dibanding pada Februari 2014.

Sementara itu penyerapan tenaga kerja selama  Februari 2014 - Februari 2015 tercatat hanya sebanyak 1 juta orang (6.43%) pada sektor Industri, 930 ribu orang (5,03) pada jasa kemasyarakatan, dan 850 ribu orang (3,25%) pada sektor perdagangan.

Seperti dikatakan oleh Dino Patti Djalal, Fouder FPCI ( Foreign Policy Community of Indonesia)  dalam seminar inspiratif Supermentor-11 dengan tema "Can You Win In The Coming Jobs War?" di Jakarta, Sabtu (23/04/2016) yang  menghadirkan 4 orang CEO ternama, Tigor M Siahaan, Presiden Direktur CIMB Niaga; SD Darmono, CEO PT Jababeka Tbk;  Achmad Zaky, CEO Bukalapak, dan Erik Meijer, Presiden Direktur Telkomtelstra, Sabtu (24/04/2016), bahwa secara global dari 5 miliar orang angkatan kerja ( usia 15  tahun +) hanya 3 miliar orang yang sudah mendapat kerja dan 1,2 miliar orang diantaranya yang mendapat kerja dengan posisi baik, sementara 1,8 miliar masih 'kelimpungan'.

"Permasalahanya ternyata hanya sedikit (5%) tersedia tenaga kerja yang mendapat pelatihan, oleh karenanya tidak heran mayoritas (70%) dunia usaha kesulitan mendapat tenaga kerja skill yang dicari," ujar Dino.

Menurut Dino, Budaya remaja/kampus yang kebanyakan mahasiswanya menghabiskan waktu dengan 'nongkrong', 'petantang petenteng' dan kreatif negatif serta mudah tersinggung menyebabkan daya saing itu makin menurun, " padahal sukses itu harus disiapkan mulai dari kampus," tambah Dino.

Senada dengan Dino, SD Darmono membenarkan bahwa dalam menjalankan bisnis Jababeka pihaknya merasa sulit menemukan tenaga kerja yang siap, terampil, tidak mahal dan mau ditempatkan dimana saja.

"Yang kita perlukan adalah orang yang punya mimpi besar, mentalitas baik, dia sadar kalo dia  bodoh sehingga mau belajar. Bila orang merasa pintar biasanya sulit untuk diarahkan atau dilatih. Kita harus menggunakan waktu untuk tetus belajar, waktu berjalan cepat.  kita juga harus memiliki sikap mental melayani, dan terahir kita mesti punya percaya pada Tuhan ini untuk keseimbangan," tutur Darmono . "Metode yang  tren saat ini adalah KKN (, koneksi, komunikasi dan networking)," tambahnya.

Sementara itu  Bank CIMB Niaga memiliki strategi sendiri dalam pengembangan SDM. Dl hadapan 1.500 orang profesional muda peserta seminar Supermentor-11 ini Tigor mengatakan, perusahaan yang ia pimpin memiliki komitmen menjadikan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) sebagai salah satu strategi pertumbuhan perseroan. 

"Kami terus merekrut dan mengembangkan karyawan-karyawan yang profesional. Talenta- talenta ini telah diidentifikasi melalui berbagai saluran rekrutmen kami, seperti melalui kampus, job fair, beasiswa, dan lainya. Harapan kami dapat mewujudkan  CIMB Niaga menjadi tempat terbaik membangun karir dan masa depan bagi pemimpin yang berani memimpikan posisi yang diinginkan. Filosofinya hidup itu seperti roda, bila sedang di atas tidak lupa diri dan saat di bawah tidak putus asa," ujar Tigor

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel: