Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BPS: Makanan dan Transportasi Pengaruhi Deflasi Agustus

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan harga bahan komoditas pangan maupun tarif angkutan umum telah mempengaruhi terjadinya deflasi pada Agustus 2016 sebesar 0,02 persen.

        "Deflasi pada Agustus dipengaruhi oleh kelompok bahan makanan serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo di Jakarta, Kamis (1/9/2016).

        Sasmito menjelaskan harga kelompok bahan komoditas seperti daging ayam ras, wortel, tomat sayur, jeruk bawang merah, beras, daging sapi, bayam, apel dan pepaya sedang mengalami penurunan pada Agustus 2016.

        Sedangkan dari kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan, harga-harga seperti tarif angkutan antar kota, tarif angkutan udara, tarif kereta api serta tarif pulsa ponsel ikut menyumbang deflasi.

        "Harga-harga sayur-sayuran mengalami penurunan tajam, karena stoknya mencukupi. Sementara, tarif angkutan antar kota maupun udara mengalami penurunan seusai lebaran," ujarnya.

        Secara keseluruhan, dengan terjadinya deflasi pada Agustus sebesar 0,02 persen, maka laju inflasi tahun kalender Januari-Agustus 2016 tercatat mencapai 1,74 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (yoy) mencapai 2,79 persen.

        BPS juga mencatat komponen inti pada Agustus sebesar 0,36 persen, dengan tingkat inflasi inti tahun ke tahun (yoy) mencapai 3,32 persen.

        "Deflasi pada Agustus 2016 ini terendah sejak deflasi pada Agustus 2001 yang tercatat 0,21 persen. Untuk inflasi tahun kalender 1,74 persen juga terendah sejak 2011. Demikian juga inflasi 2,79 persen yang terendah sejak Desember 2009," tutur Sasmito.

        Berdasarkan kelompok pengeluaran, kelompok bahan makanan dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan masing-masing menyumbang deflasi pada Agustus sebesar 0,68 persen dan 1,02 persen.

        Namun, kelompok pengeluaran lainnya masih mengalami inflasi pada Agustus, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar masing-masing 0,41 persen.

        Kelompok sandang juga menyumbang inflasi pada Agustus sebesar 0,4 persen, kelompok kesehatan 0,39 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 1,18 persen.

        "Komoditas yang mengalami kenaikan harga didominasi oleh tarif listrik, uang sekolah SD, uang sekolah SMP, uang sekolah SMA, uang kuliah akademi/PT, tarif kontrak rumah, emas perhiasan, cabai merah, cabai rawit, kentang, minyak goreng dan tarif sewa rumah," papar Sasmito.

        Dari 82 kota IHK, sebanyak 49 kota menyumbang deflasi dan 33 kota mengalami inflasi pada Agustus. Deflasi tertinggi terjadi di Kupang 0,87 persen dan terendah di Cilegon 0,01 persen. Sedangkan, inflasi tertinggi terjadi di Manokwari dan Sorong masing-masing 1,27 persen serta terendah di Jakarta dan Kendari masing-masing 0,01 persen. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Bagikan Artikel: