Kementerian Pertanian mengampanyekan konsumsi produk ayam dingin segar untuk menjaga keamanan dan kesehatan pangan yang dikonsumsi masyarakat.?
Sekretaris Dirjen Kementerian Pertanian Riwantoro, memaparkan" Kampanye ini merupakan bagian dari program keamanan pangan di sektor unggas yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan di Indonesia." katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (6/10/2016).?
Seiring meningkatnya permintaan daging unggas di Indonesia, lanjut Riwantoro, kami ingin agar pemotongan unggas terkonsentrasi di beberapa lokasi di Jakarta dan area Jabodetabek. Dengan demikian limbah dari rumah potong dapat diproses dan dimusnahkan dengan cara yang aman dan terkontrol.
"Proses pemotongan yang lebih terkonsentrasi yang tentunya dibarengi dengan proses transportasi dan penjualan yang sesuai,? lanjutnya.
Riwantoro menilai, peningkatan konsumsi daging ayam sebagai dampak dari kenaikan pendapatan keluarga kelas menengah,?
"Nah oleh karena itu, Pemerintah ingin memperkenalkan ayam dingin segar di pasar Indonesia. Karena sektor daging unggas kini memasuki fase baru. Dimana kenaikan permintaan dan konsentrasi produksi daging unggas, membuat jarak antara lokasi pemotongan dan pasar meningkat." ungkapnya.
"Melalui aktivitas ini, kami ingin menginformasikan kepada masyarakat tentang ayam dingin segar dan mendorong mereka untuk mencoba dan beralih ke ayam dingin segar.? tambahnya.
Di Indonesia yang beriklim tropis, sebaiknya transportasi dan distribusi daging unggas beralih ke rantai produksi berpendingin. Kampanye ayam dingin segar ingin menginformasikan kepada masyarakat bagaimana ayam dingin segar di proses dari Rumah Potong Unggas hingga ke meja makan.
"Kampanye ini akan dilakukan mulai awal Oktober 2016 hingga akhir Juni 2017. Meliputi beragam aktivitas diantaranya food truck roadshow di Jakarta dan sekitarnya dimana masyarakat dapat mencoba ayam dingin segar, dan aktivitas di media social." tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: