Kredit Foto: Arif Hatta
Bursa saham Amerika Serikat sedikit berubah pada hari Kamis menjelang perilisan data tenaga kerja yang diharapkan dapat memberi wawasan lebih lanjut apakah akan ada penurunan suku bunga di akhir tahun.
Mengutip BBC di Jakarta, Jumat (7/10/2016), Indeks Dow Jones Industrial Average turun tipis sebesar 12,53 poin pada level 18.268,50. Saham American Express mencatat penurunan terbesar. Sedangkan Home Depot merupakan saham dengan kenaikan terbesar.
Sementara, indeks S & P 500 naik 1,04 poin pada level 2.160,77. Sektor bahan baku mencetak kenaikan terbesar dan sektor kesehatan merupakan sektor dengan penurunan terdalam. Adapun, indeks komposit teknologi Nasdaq turun 9,17 poin lebih rendah ke level 5.306,85.
Situs media sosial Twitter, anjlok 20,10 persen menyusul laporan bahwa Google dan Apple tidak akan mengajukan penawaran bagi perusahaan.
Sebelumnya, pada Rabu, saham Twitter telah ditutup 5,74 persen lebih tinggi menyusulk laporan di Wall Street Journal yang mengatakan bahwa situs tersebut diharapkan untuk menerima tawaran pengambilalihan pada minggu ini.
Salesforce saat ini dianggap sebagai pembeli potensial, setelah CEO-nya terlibat sebagai pelamar awal pekan ini. CEO Salesforce Marc Benioff mengatakan kepada CNBC pada Rabu bahwa ia tidak akan memulai preseden dengan memiliki penawaran khusus.
"Kenyataannya adalah kita harus melihat segala sesuatu, namun kami akan menyampaikan banyak hal," ujarnya.
Saham Salesforce.com ditutup naik 4.15 persen pada level US$ 71,26. Sementara itu, Saham Wal-Mart ditutup turun 3,22 persen setelah mengumumkan proyeksi laba yang akan menjadi datar di tahun anggaran berikutnya.
Bursa AS berakhir datar seiring langkah investor yang menanti dirilisnya data tenaga kerja AS yang dijadwalkan akan dirilis pada Jumat ini. Laporan tenaga kerja tersebut menunjukkan apakah perekonomian cukup kuat untuk menyerap kenaikan suku bunga.
"Saya rasa, data klaim pengangguran yang cukup baik akan memberikan sentimen positif pada data tenaga kerja AS," ujar Eric Wiegand, senior portfolio manager Private Client Reserve US Bank.
Semakin banyak pejabat Fed berpendapat untuk tingkat yang lebih tinggi karena pasar tenaga kerja tetap kuat dan inflasi menuju target 2 persen dari bank sentral.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: