Nilai impor Banten Agustus 2016 naik 50,53 persen dibanding bulan sebelumnya dari 521,59 juta dolar AS menjadi 785,14 juta dolar AS.
Penyebab naiknya impor Banten selain meningkatnya impor nonmigas 46,48 persen dari 417,29 juta dolar AS menjadi 611,23 juta dolar, juga impor migas naik 66,74 persen dari 104,30 juta dolar AS menjadi 173,91 juta dolar AS, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, Rabu (12/10/2016).
Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada Agustus 2016 naik 46,68 persen atau sebesar 178,08 juta dolar AS, dari sebelumnya 381,47 juta dolar AS menjadi 559,54 juta dolar AS, demikian pula untuk golongan barang lainnya naik 44,28 persen atau sebesar 15,86 juta dolar AS, kata Soebeno.
Nilai impor nonmigas terbesar Agustus 2016 masih berasal dari golongan bahan kimia organik yang mencapai 181,39 juta dolar AS, disusul oleh golongan gula dan kembang gula dan ampas/ sisa industri makanan dengan nilai impor masing-masing sebesar 109,96 juta dolar AS dan 61,57 juta dolar AS.
Ia mengatakan tujuh dari sepuluh golongan barang mengalami peningkatan nilai impor, kecuali gandum-ganduman, bijih, kerak dan abu logam, dan besi dan baja. Peningkatan tertinggi berasal dari golongan gula dan kembang gula, dengan peningkatan sebesar 71,29 juta dolar AS (184,38 persen), dan terendah berasal dari golongan pupuk yang naik mencapai 14,74 juta dolar AS.
Penurunan impor tertinggi dan terendah terjadi pada golongan gandum-ganduman dan golongan besi dan baja masing-masing sebesar 27,57 juta dolar AS (47,50 persen) dan 2,63 juta dolar AS (4,39 persen).
Jika disandingkan secara bersamaan, tujuh dari sepuluh golongan barang impor nonmigas pada Agustus 2016 tersebut adalah golongan barang yang sama dengan bulan sebelumnya, kecuali golongan mesin-mesin/pesawat mekanik, biji-bijian berminyak dan golongan pupuk, katanya.
Lima dari tujuh golongan barang tersebut, kecuali gandum-ganduma, dan bijih, kerak dan abu logam merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang impor utama Banten sejak Agustus 2015. Adapun pangsa impor gabungan dari kelima golongan barang tadi tidak pernah kurang dari 63 persen selama setahun terakhir.
Kontribusi tertinggi untuk ketujuh golongan barang tersebut terjadi pada bulan Agustus 2015 yang memberikan peranan sebesar 132,74 persen, sementara terendah terjadi pada bulan November 2015 yang memberikan kontribusi sebesar 96,40 persen.
Soebeno menyebutkan juga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Agustus 2016 adalah Brazil dengan nilai impor sebesar 83,32 juta dolar AS, diikuti oleh Australia sebesar 79,59 juta dolar AS, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 158,85 juta dolar AS. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil