Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan nilai ekspor nasional pada September 2016 sebesar US$ 12,51 miliar atau menurun 1,84??% dibanding ekspor pada Agustus US$ ?12,63 miliar. Penurunan tersebut ditopang oleh ekspor minyak dan gas (migas) dan ekspor non-migas yang masing-masing turun 6,78 % dan 1,35?% secara bulanan.
?Penurunan tipis ekspor yang sebesar 1,84% sejalan dengan penurunan ekspor pada periode yang sama tahun lalu . Jadi tidak ada sesuatu yang luar biasa,?Kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/10).
Ia mengatakan ?penurunan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada nilai ekspor perhiasan/permata yang turun US$ 137,03 juta atau turun 25,49% . Tetapi disisi lain peningkatan ekspor nonmigas terbesar terjadi pada ekspor benda-benda dari besi naik 94,37%.
?Sementara penurunan ekspor migas diantaranya disebabkan ekspor hasil minyak turun 2,02% dan ekspor minyak mentah turun 12,36%,?tambahnya.?Sehingga secara kumulatif total ekspor Januari-September 2016 sebesar US$?? 115,21miliar atau turun 9,41? % (y-o-y) serta ekspor nonmigas Januari-September 2016 sebesar US$? 100,81? miliar atau turun? 6,09 % (y-0-y).
??"Untuk pangsa ekspor nonmigas Januari-September ?2016 didominasi oleh tiga negara, yaitu Amerika Serikat US$ 11,59? miliar, Tiongkok sebesar 9,71 miliar, dan ?Jepang sebesar US$ 9,53 miliar,? Jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: