Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bos Bea Cukai Klaim PLB Berhasil Tekan Biaya Logistik

        Bos Bea Cukai Klaim PLB Berhasil Tekan Biaya Logistik Kredit Foto: Boyke P. Siregar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi mengungkapkan bahwa selama enam bulan sejak diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Pusat Logistik Berikat (PLB) berdampak positif terhadap perekonomian nasional khususnya di industri logistik dalam negeri.

        Ia pun membeberkan beberapa capaiannya diantaranya pertama PLB telah membuat biaya logistik lebih efisien dimana indikatornya adanya penghematan biaya timbun yang rata-rata berkisar 25%. Kedua PLB? juga telah memberikan pasokan kepada industri nasional lebih cepat.

        "Salah satu contoh saat ini ada 76 ribu kilo liter bahan kimia yang sudah dipindahkan ke salah satu PLB di Merak. Bahan kimia ini bahan baku untuk berbagai industri? dengan waktu clearence hanya 15 menit dan kemudian kita bisa memberikan layanan 7x24 jam," kata Heru saat membuka Jakarta International Logistics Summit and Expo (JILSE) 2016 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/10/2016).

        Ketiga dengan PLB terjadi potensi? peningkatan penerimaan perpajakan. Heru menjelaskan perusahaan-perusahaan yang awalnya menimbun barang di luar negeri, lalu pindah ke PLB Indonesia akan memberikan kontribusi keuntungan atau pendapatan dari pajak penghasilan badan sebesar Rp11 miliar.

        Keempat dengan dukungan Menteri Perdagangan yang memperbolehkan pemeriksaan surveyor di PLB, ada potensi luar biasa besar.

        "Ada 95 ribu kontainer atau TEUS yang wajib lapor surveyor yang merupakan tenaga kerja Indonesia, sehingga memberikan pemasukan karena di luar negeri biaya surveyor Rp 7,5 juta per hari per orang, jadi kalau ini bisa gunakan surveyor lokal, hitung-hitungannya sangat jelas," tambahnya.

        Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini performa logistik? nasional masih kurang kompetitif. Survei Logistic Performance Index (LPI) 2016 yang dilakukan Bank Dunia menempatkan Indonesia? berada di peringkat ke-63 dari 160 negara. Untuk itu pemerintah membuat sistem logistik nasional, yakni PLB.

        "PLB merupakan bentuk gudang multifingsi yang dilengkapi berbagai fasiltas baik fiskal maupun kemudahan prosedural. Fasliitas ini dibentuk dengan tujuan mengefisienkan biaya logistik nasional dan mendekatkan? ketersediaan barang-barang untuk keperluan industri," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: