Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini Dia Biang Kerok Banjir di Kota Bandung

        Ini Dia Biang Kerok Banjir di Kota Bandung Kredit Foto: Muhamad Ihsan
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung E Suryaman menyatakan dewan akan memanggil dinas-dinas terkait untuk membahas permasalahan banjir yang terjadi di Kota Bandung, khususnya yang terjadi di Pasteur dan Pagarsih. Ia mengatakan persoalan?saluran drainase di Bandung menjadi penyebab banjir di kota tersebut.

        "Harus ada solusi cepat untuk penanganan banjir agar kasus serupa tidak terulang lagi. Harapan ke depannya, upaya untuk perbaikan saluran drainase di Kota Bandung cepat dilakukan," ujar Suryaman di Bandung, Selasa (25/10/2016).

        Suryaman mengatakan pemanggilan itu tak hanya untuk kejadian itu saja karena penanganan banjir di Kota Bandung telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung 2003-2018 yang ditargetkan tuntas pada 2016.

        Pakar tata kota dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Denny Zulkaidi menyebutkan ada berbagai macam faktor penyebab banjir yang terjadi di kota Bandung. Salah satunya ialah minimnya jumlah drainase di kota tersebut.

        "Yang harus diperhatikan itu adalah bertambahnya luas kawasan terbangun. Airnya melimpah tidak meresap, ruang terbuka hijau, sumur serapan, drainase tidak memadai. Air hujan harusnya masuk ke drainase, tapi malah ke badan jalan," kata Denny Zulkaidi.

        Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Kota Bandung Sutopo Purwo Nugroho menuturkan hujan berintensitas tinggi mengguyur Kota Bandung pada Senin siang. Hal tersebut menyebabkan jalan-jalan utama di Bandung terendam banjir karena saluran drainase perkotaan tidak mampu mengalirkan aliran permukaan.

        "Pemerintah Kota Bandung saat ini harus menghitung ulang kebutuhan akan drainase. Dalam catatannya rencana perbaikan dan pengadaan drainase di Kota Bandung terakhir kali dilakukan pada 1980-an," ujar Sutopo

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mustaqim Amna
        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: