Next Laporkan Penurunan Penjualan di Kuartal III-2016

Brand fashion retail asal Inggris Next melaporkan penurunan tajam dalam penjualan di kuartal ketiga 2016. Mengutip BBC di Jakarta, Kamis (3/11/2016), penjualan di toko High Street atau toko fisik di lokasi strategis, turun 5,9 persen dalam tiga bulan yang berakhir pada Oktober, sementara penjualan di divisi online Next Directory tumbuh relatif datar.

Saat ini perusahaan memperkirakan penjualan setahun penuh menjadi sedikit lebih rendah dari prediksi yang diumumkan pada bulan Mei. Ini merupakan keempat kalinya dalam setahun Next memangkas proyeksi penjualan tahunan. Jaringan toko fashion ritel tersebut memprediksi penjualan setahun penuh akan berada di kisaran 1,25 persen dan 1,75 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Next, yang memiliki lebih dari 500 toko, pada September memperingatkan bahwa kuartal ketiga akan menjadi periode yang sulit dan menantang. Pada saat itu, CEO Lord Wolfson menyalahkan faktor cuaca hangat yang tidak seperti biasanya di bulan September menjadi penyebab tidak adanya konsumen yang membeli pakaian musim dingin.

Sepanjang tahun ini, Next mengatakan item diskon telah mengalahkan penjualan item harga penuh, sehingga membantu meningkatkan penjualan. Namun, jumlah item yang dijual dengan harga penuh turun 1,5 persen. Next merupakan salah satu pemain terkuat di antara toko pakaian dengan konsep high street. Namun sepanjang tahun ini sahamnya telah jatuh lebih dari sepertiga nilainya.

Toko pakaian bisa bertahan dengan konsep 'high street' karena konsumen biasanya tetap harus mencoba dulu baju yang diinginkan sebelum dibeli.

Sejumlah jaringan toko pakaian terbesar di Amerika belakangan harus melakukan perubahan orientasi dari toko 'high street', ke kombinasi ritel online dengan ritel konvensional. Salah satunya adalah Gap, yang bermarkas di San Francisco. Toko ini telah menutup seperempat tokonya di AS dan mem-PHK ratusan pekerja.