Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BI Sebut Harga Properti di Sulsel Stagnan

        BI Sebut Harga Properti di Sulsel Stagnan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Makassar -

        Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KpW BI) Provinsi Sulawesi Selatan Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, harga properti di Sulsel cenderung bertahan (stagnan).

        "Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang dilakukan oleh KPw BI Sulsel pada triwulan III-2016 memperlihatkan bahwa harga properti relatif tidak berubah," kata Wiwiek di Makassar, Jumat (4/11/2016) Menurut dia, kondisi itu tercermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) yang relatif stabil (0,13 persen;qtq). IHPR rumah tipe kecil tumbuh 0,30 persen (qtq), sementara IHPR rumah tipe menengah tumbuh 0,10 persen (qtq).

        Sedangkan IHPR rumah tipe besar tidak mengalami perubahan. Sedangkan hasil Survei Harga Properti Residensial di Pasar Sekunder (SHPR Sekunder) pada triwulan III 2016 memperlihatkan pergerakan harga rumah tipe menengah (80-150 m2) dan tipe besar (>150 m2) relatif stabil, yaitu masing-masing -0,05 persen (qtq) dan 0,16 persen (qtq).

        "Belum seimbangnya antara permintaan dan pasokan membuat harga masih cenderung stagnan," ujarnya.

        Survei Perkembangan Properti Komersial (SPKom) pada triwulan III 2016 juga memperlihatkan bahwa jumlah pasokan properti komersial (perkantoran, ritel, apartemen, lahan industri) di Sulsel relatif tidak berubah.

        Dari sisi jumlah pasokan hotel di Makassar mengalami peningkatan menjadi 6.091 kamar dari triwulan sebelumnya sebanyak 5.687 kamar, yang berasal dari Gammara Hotel dan Hotel Kyriad Pessona.

        Sementara itu, tingkat hunian (occupancy) hotel meningkat 9,28 persen (qtq) menjadi 71,32 persen, sebaliknya tingkat hunian ritel turun 0,69 persen (qtq) menjadi 96,09 persen.

        Sedangkan untuk tingkat hunian perkantoran, apartemen, dan lahan industri relatif tetap dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari sisi harga sewa, hampir seluruh properti komersial mengalami peningkatan harga, terutama untuk hotel dan ritel yang meningkat masing-masing 13,85 persen (qtq) dan 3,42 persen (qtq).

        Adapun untuk sewa perkantoran relatif tidak berubah seiring dengan tidak adanya penambahan pasokan maupun permintaan di triwulan III 2016. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: