Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Industri Asuransi Harus Berperan Lebih Besar di MEA

        Industri Asuransi Harus Berperan Lebih Besar di MEA Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Liberisasi perdagangan, jasa dan arus pergerakan manusia dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2020 akan menawarkan peluang dan tantangan bagi industri asuransi untuk berperan lebih besar dalam pembangunan ekonomi kawasan. Melalui integrasi pasar asuransi maka industri asuransi ASEAN diyakini bisa tumbuh semakin pesat.

        Industri asuransi ASEAN memiliki lebih dari 500 perusahaan yang selama periode 2009-2014 mengalami pertumbuhan premi dua kali lipat menjadi US$85 miliar. Pertumbuhan ini terjadi justru di tengah masih rendahnya penetrasi asuransi yang hanya 3,5% atau kurang separuh dari penetrasi asuransi eropa dan Amerika Serikat yang sebesar 8 persen.

        "Agar industri asuransi bisa berkembang dan memberi kontribusi lebih kepada perekonomian, pasar tunggal asuransi harus terwujud dan integrasi ekonomi ASEAN harus optimal," ujar Sekretaris Jenderal ASEAN Insurance Council (AIC) Evelina Pietruschka di Jakarta, Selasa (8/11/2016).

        Menurutnya, terbentuknya? pasar asuransi tunggal diASEAN akan mendorong turunnya premi lintas batas sehingga menggairahkan pasar asuransi di sektor marine, aviation dan transport (MAT).

        "Liberalisasi pasar juga membuat premi asuransi semakin terjangkau sehingga masyarakat berpenghasilan kecilpun bisa mendapatkan perlindungan asuransi," tuturnya.

        Lebih lanjut kata Evelina, hal ini tentu sangat membantu di tengah ancaman berbagai bencana. Namun salah satu tantangan utamanya adalah sumber daya manusia dan masih rendahnya pemahaman masyarakat akan asuransi.

        Oleh karena itu, untuk menjawab tantangan terrsebut, AIC akan menggelar Konferensi Asuransi ASEAN ke-2? pada 23 November di Yogyakarta. Konferensi ini diyakini dapat memainkan peran penting dalam mendorong integrasi pasar asuransi sekaligus memacu reformasi asuransi di seluruh? kawasan.

        "Konferensi Asuransi ASEAN ke-1 di Singapura pada 2014 telah menyatakan dukungan pada? liberalisasi sektor jasa yang dimulai dari sektor-sektor yang mudah digarap oleh industri di kawasan seperti? Marine, Aviation, Transport, serta Microinsurance," ungkap Evelina.

        Adapun Konferensi Asuransi ASEAN ke-2 akan menjadi wadah pertemuan dan diskusi 250 perusahaan asuransi yang? akan duduk bersama para regulator asuransi ASEAN, menjadi forum untuk bersama-sama mencari solusi atas? permasalahan yang selama ini dialami oleh industri asuransi dan memberikan masukan serta rekomendasi? dari industri yang dapat menjadi acuan bagi para regulator dalam merumuskan kebijakan MEA.

        Dalam? pertemuan di Yogyakarta tersebut, perwakilan industri asuransi akan mengikuti pertemuan tahunan anggota? AIC yang akan diadakan satu hari sebelumnya, sementara para regulator akan bertemu dalam ASEAN?
        Insurance Regulators Meeting (AIRM) yang akan diadakan bersamaan dengan konferensi ke-2 AIC.

        Pada? puncak konferensi di hari berikutnya, regulator dan industri akan bersama-sama menggelar sidang pleno? gabungan, memadukan aspirasi dalam rangka mendorong agar industri asuransi di ASEAN bisa berperan lebih? besar dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: