Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Banten Ajukan Tambahan Kuota Pupuk Urea 7500 Ton

        Banten Ajukan Tambahan Kuota Pupuk Urea 7500 Ton Kredit Foto: Antara Foto
        Warta Ekonomi, Serang -

        Dinas Pertanian dan Peternakan Banten meminta tambahan kuota pupuk urea bersubsidi kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian sebanyak 7.500 ton untuk musim tanam 2016. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Banten Agus M Tauchid di Serang, Selasa, mengatakan musim kemarau basah memberikan peluang bagi perluasan areal tanam padi di Banten.

        Dengan demikian, kebutuhan pupuk untuk masa tanam 2016 juga secara otomatis bertambah dari kuota sebelumnya sekitar 60 ribu ton menjadi 67.500 ton sampai Desember 2016.

        "Usulan penambahan kuota pupuk urea untuk Banten sudah disetujui 7.500 ton. Namun untuk pupuk jenis NPK kami masih menunggu pusat," kata Agus Tauchid usai rapat kordinasi dengan Dinas Pertanian kabupaten/kota dan juga jajaran Babinsa terkait percepatan tanam padi di Banten.

        Ia mengatakan berkaitan dengan meningkatnya angka tanam, maka permintaan pupuk urea bersubsidi di Banten juga melonjak tajam. Pihaknya mengusulkan penambahan kuota pupuk urea dan NPK kepada pemerintah pusat.

        "Alokasi 2016 sebanyak 60 ribu ton pupuk urea untuk satu tahun. Sedangkan pupuk NPK 27 ribu ton," kata Agus yang juga wakil ketua pengawas pupuk bersubsidi Provinsi Banten.

        Selain penambahan kutoa, kata dia, pihaknya juga melakukan realokasi penggunaan pupuk antar kabupaten/kota. Sehingga daerah-daerah yabg serapan pupuknya masih rendah, dialokasikan untuk daerah-daerah yang serapan pupuknya tinggi seperti daerah Lebak dan Pandeglang serta Kabupaten Serang yang menjadi sentra produksi padi.

        "Karena luas tanam kita bertambah, maka terjadi lonjakan dan penggunaan pupuk. Sehingga sampai Desember tahun ini, kita jamin ketersediaan pupuk aman, karena sudah ada kepastian dari pemerintah pusat untuk menambah kuota," katanya.

        Ia mengatakan, dengan kondisi musim seperti sekarang ini, menguntungkan bagi para petani karena bisa melakukan tanam sepanjang tahun. Sehingga terjadi peningkatan produksi padi di Banten hingga menjelang akhir 2016 sebesar 2,3 juta ton, meningkat dari tahun sebelumnya pada 2015 yang hanya sebanyak 2,1 juta ton.

        "Data sampai saat ini ada peningkatan sekitar 169 ribu ton. Ini belum termasuk nanti panen serentak sekitar Maret-April untuk musim tanam November-Desember 2016," kata Agus.

        Berdasarkan perkiraan BMKG, kata dia, puncak musim hujan terjadi awal Tahun 2017 yakni pada Januari-Februari. Oleh karena itu, diharapkan para petani melakukan tanam serentak pada November -Desember 2016, sehingga musim panen tidak dilakukan pada saat puncak musim hujan.

        "Kami mengatur pola tanam dan waktu tanam pada November-Desember ini sehingga panen diperkirakan pada Maret-April. Tidak dilakukan pada Januari-Februari karena diperkirakan saat puncak musim hujan, ini menyulitkan para petani," kata Agus. (Ant).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Leli Nurhidayah

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: