Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Pertumbuhan manufaktur Inggris meningkat dengan laju tercepat pada September, setelah terus mengalami penurunan tajam pasca-Brexit.
Mengutip?BBC?di Jakarta, Rabu (9/11/2016), produksi manufaktur Inggris tercatat meningkat 0,6 persen pada September, naik dari 0,2 persen di bulan Agustus, berdasarkan data Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS).
Industri farmasi melakukan perbaikan dan tumbuh dengan kuat. Namun, total produksi industri turun 0,4??pada bulan September setelah jatuh di sektor minyak dan gas.
"Sejauh ini, tidak ada tanda-tanda yang jelas, baik melemahnya pound atau ketidakpastian pasca-referendum yang mempengaruhi produksi dari pabrik-pabrik Inggris, yang terus melebar sejalan dengan tren terbaru," kata Ahli statistik ONS Kate Davis.
Pound telah jatuh sekitar 18 persen terhadap dolar sejak referendum tanggal 23 Juni.
Para ekonom memperkirakan melemahnya nilai pound dapat membuat aktivitas ekspor menjadi lebih kompetitif, tetapi yang lain akan terkena biaya impor yang lebih mahal. Penurunan pound disebutkan bakal membantu eksportir di sektor manufaktur.
Kendati demikian, di kuartal ketiga, yang meliputi tiga bulan pertama sejak referendum Brexit, produksi manufaktur dan industri turun 0,9 persen dan 0,5 persen, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
"Hal ini mengenai tren jangka panjang yang menunjukkan bahwa manufaktur dan total produksi industri berkontribusi sedikit untuk pertumbuhan Inggris secara keseluruhan," kata Suren Thiru, kepala ekonomi di British Chambers of Commerce.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: