Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais menyatakan kemenangan calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump harus menjadi sinyal bagi pemerintah untuk merubah hubungan kerjasama AS- Indonesia.
"Pasti akan ada adaptasi terhadap pemerintahan baru Trump. Dalam bidang ekonomi, saya kira kerjasama ekonomi (perdagangan & investasi) akan lebih banyak efektif melalui jalur bilateral, tidak mengandalkan multilateral," kata Hanafi saat dihubungi, Rabu (9/11/2016).
"Trans Pacifics Partnership (TPP) juga tidak lagi jadi pilihan buat Trump. Dalam bidang keamanan, stabilitas kawasan Asteng akan makin condong pada kekuatan Cina sebagai guarantor keamanan yg baru di kawasan karena AS, seperti dalam pandangan Trump, tampaknya tidak akan menjadikan Asia sebagai prioritas aliansi strategis," pungkasnya.
Sementara itu terkait ucapan kontroversial yang pernah dilontarkan Trump terkait larangan bagi imigran kaum Muslim ke AS, kata politisi Partai Amanat Nasional ini harus di klarifikasi. Hanafi menyarankan agar Trump secara terbuka meminta maaf kepada Umat Islam seluruh dunia.
"Jika retorika anti-Islam yang pernah disampaikan Trump itu nekat jadi kebijakan luar negeri & imigrasinya maka tentu ini akan menyulut pergolakan di negara kita yang mayoritas muslim sekaligus juga sebenarnya menyulitkan para diplomat Amerika sendiri yang ditempatkan di Indonesia," pungkasnya.
"Sebagai presiden baru, Trump mestinya meminta maaf pernah membuat retorika yang diskriminatif semacam itu shg hubungan dengan Indonesia & ummat bisa lebih produktif untuk kedua negara," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: