Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Emas Turun Tertekan Penguatan Dolar dan Ekuitas AS

        Emas Turun Tertekan Penguatan Dolar dan Ekuitas AS Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Chicago -

        Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB, 11/11/2016), setelah pasar ekuitas AS dan dolar AS menguat.

        Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 7,1 dolar AS, atau 0,56 persen, menjadi menetap di 1.266,40 dolar AS per ounce.

        Ekuitas AS mencapai tertinggi baru karena pasar terus bereaksi terhadap presiden yang akan datang, presiden AS terpilih Donald Trump.

        Para investor percaya bahwa ia cenderung untuk memotong pajak penghasilan badan dan banyak pajak lainnya, yang mereka yakini akan memberikan stabilitas ke pasar, sehingga menempatkan peredam pada permintaan "safe haven" logam mulia.

        Emas berada di bawah tekanan karena Indeks Dow Jones Industrial Average AS naik 273 poin atau 1,47 persen pada pukul 17.50 GMT.

        Analis mencatat bahwa ketika ekuitas AS membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman, sementara sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.

        Indeks dolar AS naik 0,1 persen menjadi 98,72 pada pukul 17.50 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

        Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

        Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim pengangguran awal jatuh sebesar 11.000 ke tingkat 254.000, dua angka yang sama-sama lebih baik daripada perkiraan dan mendorong permintaan "safe haven" untuk logam mulia turun lebih jauh.

        Data ketenagakerjaan merupakan salah satu komponen utama ekonomi yang digunakan bank sentral AS, Federal Reserve AS, untuk menentukan waktu kenaikan suku bunga.

        Perak untuk pengiriman Desember naik 35,9 sen, atau 1,95 persen, menjadi ditutup pada 18,737 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 21,1 dolar AS, atau 2,10 persen, menjadi ditutup pada 982,20 dolar AS per ounce. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: