Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali menyatakan bahwa angkutan udara telah menyumbangkan 10 kali inflasi periode Oktober hingga Desember selama tahun 2010 sampai 2015.
Ketua TPID Bali, Ketut Sudikerta mengingatkan kepada maskapai penerbangan agar menerapkan harga lebih wajar apalagi menjelang musim puncak liburan akhir tahun.
"Jangan sampai fluktuatif harganya biar bisa distandarisasi sesuai kemampuan masyarakat," ucapnya.
Untuk itu dalam rapat TPID Bali beberapa waktu lalu, Wakil Gubernur Bali itu meminta kepada Dinas Perhubungan untuk mengantisipasi hal tersebut.
TPID Bali, lanjut dia, akan mengirimkan surat kepada maskapai penerbangan salah satunya Garuda Indonesia untuk menerapkan harga yang lebih wajar pada akhir tahun.
Selama periode itu, angkutan udara memberikan andil rata-rata 0,046 persen sedangkan untuk periode Desember tahun 2010 hingga 2015, angkutan udara menyumbang empat kali inflasi dengan nilai bobot 0,95 persen.
Sedangkan memasuki awal bulan tahun baru atau Januari pada periode 2010 hingga 2015, angkutan udara memberikan tiga kali inflasi dengan nilai bobot 0,95 persen.
Tarif angkutan udara merupakan salah satu fokus pembahasan TPID agar tidak memberikan inflasi lagi pada tahun 2016 mengingat Bali sebagai daerah tujuan wisata yang banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara pada akhir tahun dan tahun baru.(Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: