Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemkab Lebak Fasilitasi Penguatan Modal Ekonomi Kreatif

        Pemkab Lebak Fasilitasi Penguatan Modal Ekonomi Kreatif Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Lebak -

        Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, memfasilitasi penguatan modal para pelaku ekonomi kreatif guna meningkatkan produksi dan penyerapan lapangan pekerjaan.

        "Kami memfasilitasi penguatan modal itu dengan kerja sama perbankan yang menggulirkan kredit usaha rakyat (KUR), Badan Zakat Nasional (Baznas), dan lembaga keuangan lainnya," kata Kepala Bidang Pemberdayaan UKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Restu di Lebak, Selasa (22/11/2016).

        Selama ini, pelaku ekonomi kreatif di masyarakat tumbuh dan berkembang, termasuk kerajinan masyarakat Suku Baduy yang tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak.

        Namun, mereka yang pelaku ekonomi kreatif itu, mengalami kesulitan untuk mengembangkan volume usahanya akibat terbentur permodalan.

        Oleh karena itu, pihaknya memfasilitasi penguatan modal melalui KUR dan Baznas serta lembaga keuangan lainnya.

        Bahkan, pemerintah daerah juga akan bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jakarta, namun masih tahap sosialisasi dan belum direalisasikan.

        "Kami terus menjalin kerja sama dengan perbankan maupun lembaga keuangan agar para pelaku ekonomi kreatif dapat mengakses permodalan dengan suku bungah rendah," katanya.

        Restu mengatakan pelaku ekonomi kreatif yang berkembang di Kabupaten Lebak, antara lain dengan produk kerajinan bambu, anyaman pandan, tas, dompet, kerupuk emping, sale pisang, gula aren, kray, dan aneka makanan tradisional.

        Mereka mengembangkan ekonomi kreatif itu sebagai industri rumah tangga (IRT) dengan memanfaatkan bahan baku dari komoditas pertanian dan perkebunan di daerah masing-masing.

        Wilayah Kabupaten Lebak yang merupakan daerah agraris, menjadikan bahan seperti bambu bisa diolah mereka menjadi aneka kerajinan anyaman. Bahan lainnya, seperti pandan, melinjo, dan gula aren.

        "Kami berharap semua pelaku ekonomi kreatif bisa mengakses penguatan modal dari perbankan, Baznas, dan lembaga keuangan lainnya," katanya.

        Wakil Ketua Baznas Kabupaten Lebak Wawan Gunawan mengatakan pihaknya menyalurkan bantuan penguatan modal bagi ekonomi kreatif yang tergabung dalam kelompok usaha bersama (kube) sebesar Rp2 miliar.

        Penyaluran modal itu terhitung sejak 2007 hingga kini masih terserap oleh pelaku ekonomi kreatif. Bahkan, penyaluran penguatan modal pada 2016 mencapai Rp360 juta.

        Ia mengatakan selama ini, penguatan modal yang disalurkan kepada pelaku ekonomi kreatif berjalan dengan baik dengan para anggotanya berhasil mengelola usaha sehingga mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi.

        Selain itu, katanya, mereka mampu membangun rumah dan memiliki kendaraan.

        Oleh karena itu, katanya, ke depan para anggota Kube akan mendapat pelatihan kewirausahaan dan manajemen keuangan.

        "Kami optimistis penyaluran modal itu dapat meningkatkan kesejahteraan juga dapat mengantisipasi praktik rentenir," ujarnya.

        Aminah (50), warga Kecamatan Rangkasbitung, mengaku terbantu dengan adanya bantuan modal dari Baznas itu.

        "Dengan bantuan ini tentu kami dagang bisa dua kali yakni pagi dan sore hari," katanya.

        Begitu pula Heni, seorang pedagang makanan tradisional yang juga warga Kecamatan Kalanganyar. Ia mengaku lega setelah menerima pinjaman dari Baznas Lebak sebesar Rp1,5 juta untuk penguatan modal usahanya.

        "Kami terbantu dengan pinjaman modal tanpa bunga juga tidak menggunakan agunan," katanya. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: