Seorang pejabat eksekutif di perusahaan produsen mobil asal Jerman, Daimler dipecat terkait perkataan rasis. Perusahaan pun telah meminta maaf atas insiden tersebut.
Selain berkata rasis, Presiden Daimler Truck dan Buses di China, Rainer Gaertner??juga dituduh melakukan semprotan merica kepada orang yang ikut campur dalam masalah tersebut.?
Mengutip?BBC?di Jakarta, Selasa (22/11/2016) media China mengatakan insiden itu terjadi di sebuah parkiran mobil di Beijing pada Minggu lalu. Daimler mengatakan kejadian ini murni masalah pribadi??yang kini telah diselesaikan dengan cara damai.?
Dalam sebuah pernyataan perusahaan mengatakan kejadian ini tidak mencerminkan nilai-nilai perusahaan dan kami mohon maaf atas kejadian tersebut,?kejadiaan ini tidak hanya membuat prihatin publik, namun juga merugikan perusahaan,tidak pantas seorang manejer merugikan nama baik kami?.
Meski demikian otoritas China telah menutup investigasi terkait kasus ini.
Daimler mengatakan Gaertner tetap menjadi karyawan perusahaan dan akan dipindahkan ke divisi baru.
Awal bulan ini, Komisaris Ekonomi Digital Uni Eropa, Guenthe Oettinger juga telah dipaksa untuk meminta maaf terkait peryataan yang menghina seorang pejabat China.
Sejak Agustus lalu?Daimler?sedang mencoba menerapkan teknik manajemen Silicon Valley untuk mempercepat pengambilan keputusan, memberdayakan staf dan mengatasi saiangan produsen mobil listrik, Tesla Motors.??
CEO Dieter Zetsche mengatakan ini adalah pendekatan yang lebih eksperimental untuk produk abaru dan meminta kepada 144 karyawan untuk menghasilkan ide-ide yang cemerlang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: