Gonjang ganjing pergantian Ketua DPR dari Ade Komarudin (Akom) ke Setya Novanto mendapat reaksi keras dari Indonesian Corruption Watch (ICW). LSM anti korupsi itu menyampaikan dua rekomendasi atas kepada Partai Golkar atas pleno Partai Golkar yang menyatakan dikembalikannya kursi Ketua DPR kepada Setya Novanto (Setnov).
"Sebab Setya Novanto telah mengundurkan diri dari jabatan tersebut dan sepanjang kepemimpinannya tidak banyak menunjukkan prestasi melainkan kontroversi," kata Ketua ICW Donal Fariz saat menggelar konferensi Pers di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Apabila Golkar tetap mengusulkan Setnov sebagai Ketua DPR, DPR melalui sidang Paripurna seharusnya menolak usulan tersebut.
"Demi menjaga citra DPR yang semakin rendah di mata publik," ujarnya.
Selain itu, ICW menilai, pengembalian kursi Ketua DPR ini sangat jelas merupakan kepentingan Partai Golkar, bukan lagi kepentingan rakyat. Sebab, ia yakin pasti akan banyak penolakan dari rakyat atas tindakan tersebut.
"Suara Golkar Suara Rakyat itu hanya kosmetik," tegasnya.
Di samping itu, upaya perbaikan citra DPR akan kembali rusak dengan mudahnya mengganti pimpinan tertinggi lembaga tersebut.
"Implikasi ke publik justru akan kembali negatif terhadap DPR jika SN jadi Ketua DPR lagi," tegas Donal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Vicky Fadil