PT Angkasa Pura I (Persero) hingga tahun 2020 mendatang menbutuhkan dana sebesar Rp 2,5 triliun. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berencana kembali menerbitkan surat utang atau obligasi sebesar Rp 4 triliun pada tahun 2017.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi AP I, Novrihandri, saat ditemui di Jakarta, Senin (28/11/2016).
Nantinya, dana dari hasil penerbitan obligasi tersebut akan dianggarkan perseroan untuk dana belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan yang sebesar Rp 8,2 triliun.Dimana, capex akan dialokasikan untuk mengembangkan Bandara 3 Achmad Yani Semarang, Syamsudin Noor Banjarmasin, dan New Yogyakarta Kulon Progo.
"Semua sudah proses, kita sudah bebaskan lahannya. Tahun depan kita harapkan itu progres. Sementara di Semarang dan Banjarmasin di tahun ini sudah mulai jalan," katanya, di Jakarta, Senin (28/11/2016).
Meski begitu, perseroan juga? memiliki opsi lain dalam mencari dana. Salah satu opsi yang akan dijalankan perseroan yakni sinergi dengan perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Dengan strategi sinergi BUMN itu, ingin buat strategi partnership yang investasinya besar-besaran untuk mengembangkan bandara tersebut sampai dengan tahun tersebut. Di samping itu, tahun depan mau terbitin obligasi sekitar Rp3 triliun-Rp4 triliun ketika sinergi BUMN sudah clear," papar dia.
Kebutuhan dana untuk pengembangan tiga bandara tahun depan juga dipenuhi berasal dari obligasi sebanyak Rp2,7 triliun dan sukuk ijarah sebesar Rp540 miliar yang baru saja dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Prediksi perbankan untuk tahun depan, kita punya (kredit sindikasi) plafon sekitar Rp4 triliun. Semua kita kombinasikan untuk segera melanjutkan bandara ini lebih baik kapasitasnya," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rahmat Patutie
Tag Terkait: