Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        DPR: Pembangunan Pabrik Semen Indonesia Harus Tetap Berjalan

        DPR: Pembangunan Pabrik Semen Indonesia Harus Tetap Berjalan Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
        Warta Ekonomi, Laut Jawa -

        Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan kerja ke pabrik Semen Indonesia di Rembang Jateng dan Tuban Jatim, Sabtu (26/11/2016). Kunjungan tersebut sebagai tindak lanjut atas hasil putusan yang dikeluarkan Mahkamah Agung (MA) terkait pembatalan izin pabrik Semen Indonesia di Rembang beberpa waktu yang lalu.

        Ketua tim kunjungan pabrik Semen Indonesia di Rembang, Azam Azman Natawijaya mengatakan, pembangunan pabrik Semen Indonesia di Rembang syarat akan kepentingan, ekonomi, bisnis dan politik, baik dari investor maupun pihak lainnya. Sebagai aset milik negara, keberadaan Semen Indonesia harus dilindungi dan didukung. Jangan sampai semen asing ini menguasai pasar kita. Saat ini kondisi industri semen dalam negeri menjadi incaran investor asing.

        Sebagai gambaran bahwa kapasitas industri semen di Indonesia, BUMN Semen hanya menguasai 36% sedangkan Asing dan Swasta menguasai 64%. Sementara Semen Indonesia sendiri hanya 34% dengan market share sebesar 42,44%.? Sebagai langkah kongret dukungan kepada pabrik semen ini komisi VI akan menyampaikan kepada presiden melalui rapat kerja agar pembangunan pabrik Semen Indonesia di Rembang bisa terus berjalan.

        "Kami dukung sepenuhnya pabrik ini, Semen Indonesia hanya butuh memperbarui izin lingkungan untuk melanjutkan pembangunan pabrik ini, selain menjalin komunikasi dan pendekatan kepada beberapa pihak?, terangnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (28/11/2016).

        Pernyataan tersebut dibenarkan oleh anggota Komisi VI Abdul Wahid. Menurutnya, penolak pendirian pabrik semen di Rembang ini hanya segelintir orang saja, tidak lebih dari 15% dan sisanya mendukung adanya pabrik. Diantara penolak tersebut salah satunya yakni warga Pati Jawa Tengah. Dia merasa terusik dengan adanya pabrik sehingga memprovokasi warga untuk melakukan penolakan pendirian pabrik ini. "Namun demikian kami komisi VI sepakat dengan gubernur, Kapolda dan Pangdam untuk mengawal agar pembangunan pabrik ini terus berjalan,? ujarnya.

        Sementara itu, Direktur Enjinering dan Proyek Semen Indonesia Gatot Kustyadji mengatakan, saat ini, progres pembangunan pabrik Semen Indonesia di Rembang mencapai 97,67%. Pendirian pabrik dengan nilai investasi sebesar 5 triliun ini akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Rembang diantaranya pemenuhan kebutuhan air, pengentasan kemiskinan dimana saat ini angka kemiskinan di Rembang mencapai 19,5. Kami berharap dengan adanya pabrik Semen Rembang ini angka kemiskinan ini bisa berkurang dibawah 10%.

        Selain itu, penyerapan tenaga kerja juga menjadi manfaat penting. Saat ini dalam masa pengerjaan proyek, tenaga kerja mencapai 6.000 orang dan 1.236 diantaranya merupakan warga sekitar perushaan. Berdirinya pabrik Rembang juga memberikan dampak sosial dan lingkungan yang positif bagi masyarakat, dengan berbagai program Corporate Social Responbility (CSR) yang dijalankan oleh perusahaan. ?Tahun 2014 Semen Indonesia menyalurkan Rp7 miliar, tahun 2015 menyalurkan Rp10,35 miliar sedangkan tahun 2016 ini Semen Indonesia menganggarkan Rp 35 miliar untuk program CSR di Rembang. Kami berharap program CSR ini dapat mensejahterakan warga Rembang,? ungkap Gatot Kustyadji.

        ?Saat ini perusahaan konsen menyelesaikan proyek pembangunan embung yang ada di 4 titik lokasi di Rembang, diantaranya di kawasan pabrik Rembang, Desa Tegaldowo, Kumendung dan Desa Maguan. Di Desa Tegaldowo luas embung mencapai 1,3 ha, volume tampung mencapai 16.000 m3 dengan luas tangkupan air 279 ha?, terang Gatot Kustyadji

        Gatot Kustyadji menambahkan, bahwa manfaat embung di Tegaldowo ini diantaranya adalah untuk pengairan lahan pertanian. Tanah disini sangat cocok untuk pertanian holtikultura diantaranya buah naga, pepaya, kelengkeng dan durian. Nantinya embung ini akan dikelola oleh 200 KK. Selain itu manfaat lain dari embung ini adalah untuk mencegah banjir di lokasi tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Rahmat Patutie

        Bagikan Artikel: