Nilai transaksi pasar modal dari investor yang menggunakan Kartu Tanda Penduduk asal Sumatera Selatan mengalami pertumbuhan pesat sepanjang tahun 2016.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Harry Mulyono di Palembang, Selasa (29/11/2016), mengatakan pada Januari 2016 hanya membukukan nilai transaksi Rp389 miliar, namun pada bulan berikutnya mulai merangkak naik dan mencapai puncak pada bulan Juli dengan total transaksi bulanan sebesar Rp1,1 triliun.
"Dari capaian sepanjang tahun 2016, BEI Sumsel mencatat per Oktober telah membukukan total Rp7,6 triliun. Artinya ada yang menarik dari Sumatera Selatan, khususnya Kota Palembang," ujarnya.
Ia mengatakan data ini sekaligus membantah bahwa daerah terpuruk oleh jatuhnya harga komoditas karet dan batu bara.
Menurutnya, peningkatan nilai transaksi ini juga tidak lepas dari semakin luasnya penetrasi pasar modal di kalangan masyarakat. Jika sebelum tahun 2008 investor hanya didominasi kalangan pengusaha, kini pasar modal lebih banyak diakses kelompok anak muda hingga ibu rumah tangga.
Tak heran kondisi ini membuat jumlah investor dengan SID Sumsel bertambah hingga mencapai 7.684 investor pada tahun ini. Dari total investor itu, sebanyak 7.000-an investor tersebar di Palembang yang menjadi pusat edukasi penanaman modal oleh BEI.
Kondisi ini juga dapat diamati dari pembukaan tumbuhan rekening efek SID Sumsel yang mencapai pertumbuhan 20 persen "year on year" atau sedikit dibawah angka rata-rata nasional yakni 24 persen.
"Ini yang terjadi di Palembang, artinya jika edukasi digencarkan hingga ke kabupaten kota lain, BEI optimitis bisa mencetak banyak investor baru," imbuhnya.
Peluang untuk berkembang di masa datang, menurutnya sangat terbuka. Apalagi Sumsel sudah memiliki tiga perusahaan yang sudah melantai di bursa yakni PT Bukit Asa, PT Semen Baturaja, dan PT Sampoerna Agro.
Selain itu, sejak dua tahun terakhir, BEI memiliki produk Yuk Nabung Saham yang dapat diakses siapa saja karena hanya membutuhkan modal Rp100 ribu. BEI sudah berkerja sama dengan 13 perusahaan sekuritas di Sumsel.
Sejak program ini diluncurkan telah berimbas pada penambahan jumlah investor. Meski demikian BEI Sumsel masih realistis dalam mematok target yakni hanya 10 persen investor dari total penduduk Kota Palembang, kata dia. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: