Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus menyiapkan alat ukur untuk pengganti Ujian Nasional yang direncanakan dihentikan sementara, kata Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Fikri Faqih.
"Kemdikbud hendaknya menyiapkan alat ukur lain bagi pemetaan dan keberhasilan pendidikan nasional, pascadigulirkannya wacana moratorium Ujian Nasional (UN) oleh Mendikbud Muhadjir Effendy," ujarnya di Jakarta, Kamis (1/12/2016).
Hal itu disampaikan Fikri dalam rangka menjaga kualitas pendidikan nasional sehingga jangan sampai ketiadaan alat ukur menyebabkan kualitas pendidikan menjadi turun.
"Pada era Mendikbud sebelumnya, UN hanya dijadikan pemetaan dan keberhasilan pendidikan nasional. Jika sekarang ingin dihapus maka Kemendikbud harus memikirkan alat ukur lain. Ini yang kami minta dan bahas dalam raker bersama Kemdikbud," kata dia.
Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendy mengeluarkan moratorium Selain itu, Menteri Muhadjir juga telah menyampaikan bahwa penghapusan UN hanya untuk sekolah-sekolah yang memiliki level di atas standar nasional nilai integritas dan skor akademiknya, yaitu sebanyak 30 persen sekolah di Indonesia.
Presiden Jokowi juga pada pekan ini berencana mengadakan rapat kabinet terbatas guna memutuskan bersama dengan kementerian dan pihak terkait soal tersebut.
Oleh karena itu, pascarapat kabinet tersebut, katanya, Komisi X akan segera memanggil Mendikbud untuk membahas bersama, khususnya pada persoalan penyiapan alat ukur pengganti UN, sebelum kebijakan itu digulirkan pada 2017.
"Kami mengapresiasi rencana itu. Tapi, yang terpenting Pak Menteri jangan hanya terus melempar wacana tanpa tindak lanjut kebijakan yang terukur. Perencanaan itu harus matang, sehingga tidak bikin panik praktisi pendidikan," kata dia. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto