Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia, sebuah program yang menghubungkan dunia kebudayaan dan teknologi digital sebagai upaya memajukan kebudayaan di era transformasi teknologi.
Acara peluncuran yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta, dihadiri pejabat kementerian, komunitas budaya, akademisi, pengembang teknologi, dan perwakilan mahasiswa dari berbagai daerah. Momentum ini juga menandai dibukanya masa pendaftaran kompetisi BUDAYA GO! untuk dua kategori, yakni Mahasiswa dan Profesional dari seluruh Indonesia.
Sebagai bagian dari peluncuran, digelar bincang inspiratif bertajuk “Titik Temu Budaya dan Teknologi” yang menghadirkan dua narasumber dari dua dunia berbeda namun saling berkaitan: Basuki Teguh Yuwono, Staf Khusus Menteri Kebudayaan Bidang Sejarah dan Perlindungan Warisan Budaya, serta Shinta Dhanuwardoyo, Founder Bubu.com dan pelaku ekosistem digital nasional. Diskusi tersebut menjadi ruang refleksi sekaligus dialog terbuka tentang bagaimana budaya dan teknologi dapat saling memperkuat.
Baca Juga: Kemendikdasmen-Kemenhut Kolaborasi Tumbuhkan Kesadaran Lingkungan Sejak Dini
Basuki Teguh Yuwono menekankan pentingnya menempatkan teknologi dalam posisi strategis dalam pengembangan budaya nasional.
“Teknologi bukan sekadar alat bantu, melainkan bagian dari media kebudayaan itu sendiri. Ia harus menjadi jembatan yang menghubungkan warisan budaya dengan masa depan, tanpa menghilangkan makna dan nilai tradisinya,” ujarnya.
Basuki mencontohkan dunia wayang dan keris sebagai warisan budaya yang mampu bertahan karena beradaptasi dengan zaman.
"Wayang tidak pernah mati karena terus menemukan bentuk baru. Begitu juga keris. Saya mencoba mendokumentasikannya lewat film pendek, digitalisasi, dan sertifikat digital agar lebih mudah diakses generasi muda. Itulah wujud bagaimana teknologi memperkuat nilai budaya,” tambahnya.
Ia menegaskan pelaku budaya harus mampu menempatkan teknologi secara proporsional, baik dalam proses kreatif maupun dalam menjaga autentisitas.
Baca Juga: Pasar Seni ITB Mampu Perkuat Citra Budaya hingga Gerakkan Ekonomi Lokal
“Kebudayaan yang kuat adalah kebudayaan yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan akar nilai dan identitasnya,” tegasnya.
Basuki juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pelaku budaya, inovator digital, dan akademisi.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Dunia kebudayaan harus menggandeng dunia teknologi, karena sinergi inilah yang akan melahirkan inovasi dan memperluas jangkauan budaya Indonesia di tingkat global,” ujarnya.
Dari perspektif dunia teknologi, Shinta Dhanuwardoyo menilai bahwa kemajuan teknologi justru membuka ruang baru bagi budaya untuk berkembang dan berinteraksi dengan masyarakat luas.
"Teknologi bukan lawan budaya. Justru teknologi menjadi jembatan untuk mendekatkan masyarakat pada kekayaan budayanya,” ungkap Shinta.
Baca Juga: Kekuatan Gastronomi, Olah Singkong Jadi Keripik Premium Berbasis Riset dan Budaya Rempah Nusantara
Menurutnya, definisi budaya kini semakin luas — tidak hanya mencakup warisan tradisional seperti batik, tarian, atau musik daerah, tetapi juga meliputi budaya digital seperti fashion, konten kreatif, gaming, hingga gaya hidup digital yang menjadi bagian dari ekspresi budaya masa kini.
Sebagai kompetisi inovasi digital, BUDAYA GO! membuka peluang bagi peserta untuk menciptakan solusi digital yang mendorong pemajuan kebudayaan melalui berbagai bentuk teknologi seperti web app, mobile app, kecerdasan buatan (AI), game AR/VR, atau kombinasi di antaranya.
Program ini menekankan kolaborasi antara pelaku budaya dan teknologi — mulai dari tim kerja, mentor, hingga dewan juri grand final. Total apresiasi yang disediakan mencapai Rp450 juta. Peserta akan melalui tahapan seleksi administrasi, pendalaman substansi, pendampingan mentor, hingga penjurian grand final. Pendaftaran kompetisi telah resmi dibuka dan dapat diakses melalui laman resmi BUDAYA GO!.
Baca Juga: Kolaborasi Kemen Ekraf-Museum Studio Langkah Strategis Kembangkan SDM Kebudayaan hingga Desain
Peluncuran BUDAYA GO! juga menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Kebudayaan 2025, yang menandai langkah baru dalam membawa kebudayaan Indonesia bertransformasi di tengah kemajuan teknologi global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement