Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (Emil) mengatakan ada tiga hal yang harus dibenahi dibenahi Bandara Husein Sastra Negara. Hal tersebut sesuai dengan beberapa komplain dari warga dan turis yang disalurkan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kepada pengelola Bandara Husein Sastranegara Bandung, PT Angkasa Pura II.
?Beberapa hal yang menjadi komplain warga diantaranya, terkait taksi tak berargo dan dominasi salah satu perusahaan taksi, lalu terkait parkir yang masih terbatas, hingga pada penjemputan penumpang dari apron ?(tempat parkir pesawat) hingga ke lokasi terminal kedatangan,?katanya kepada wartawan di Bandung, Senin (5/12/2016)
Selain itu, lanjut Emil ada koneksi dari bandra ke lokasi lain melalui jalur kereta api agar tidak terjebak macet menuju kota Bandung.
??Selain itu, kita pun berharap ada koneksi dari bandara ke lokasi lain melalui jalur kereta api,?tambahnya.
Emil menambahkan pihaknya pun berharap bandara menjadi tempat promosi pariwisata. Baik di sekitar areal bandara atau pun di bagian lain dari bandara tersebut.
?Kita sudah punya Litle Bandung Store di Bandara Husein Sastranegara yang barangnya berasal dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat. Itu sudah keroyokan, dan ini menunjukkan jika sebenarnya kita sudah ada komunikasi sekaligus kekompakan kita,?ujarnya
Terkait akses wisata Emil menyampaikan masukan dan harapan terkait rencana pengoperasian terminal internasional di Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung, Januari 2017 mendatang.
??Terkait pariwisata Kota Bandung, Bandung Raya dan Jabar yang harus mendapat perhatian akses.? Jangan sampai lokasinya bagus tapi akses tidak memadai sehingga daya tarik wisatanya hanya jadi cerita tidak beri nilai ekonomi,?ungkapnya.
Menurutnya, hal ini seiring dengan?target ?Kementerian Pariwisata terhadap ?jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia sangat besar di akhir tahun 2019. Salah satunya akses menuju lokasi wisata di selatan Jabar seperti Pangandaran dari Kota Bandung yang hanya memiliki satu alternatif jalur melalui jalan darat.
?Kalau alternatif aksesnya hanya jalur darat akan memakan waktu panjang. ?Padahal kan ada pilihan menggunakan pesawat kecil. Dan itu juga perlu jadi perhatian,? pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Rahmat Patutie
Tag Terkait: