Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bogor -
Ruang penurunan suku bunga kredit pada tahun 2017 mendatang diproyeksi akan semakin sempit. Adanya proyeksi kenaikan angka inflasi dan juga volatilitas neraca perdagangan yang ada pasca terpilihnya Donald Trumph menjadi presiden Amerika Serikat menjadi salah satu faktor yang mempersempit ruang gerak penurunan suku bunga.
Level inflasi pada tahun 2017 diproyeksikan menembus angka 4%, angka tersebut naik 0,5% dari proyeksi tahun ini yang dipatok diangka 3,5%
Ekonom Citibank Indonesia Helmi Arman mengatakan, volatilitas neraca perdagangan itun akan terjadi dalam jangka pendek. "Ekspektasi kami tahun depan kemungkinan besar tidak ada lagi penurunan suku bunga dalan kebijakan Bank Indonesia,"katanya di Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/12).
Lebih lanjut, dirinya mengatakan, jika pertumbuhan kredit di kuartal satu dan dua tahun 2017 belum mengalami peningkatan yang signifikan?maka akan?berpotensi membuka ruang penurunan suku bunga. Hal itu dikarenakan adanya?pergerakan arus modal pasca pemilu AS sudah mulai terkendali.
"Yang menjadi fokus tahun depan seharusnya menjaga stabilitas neraca perdagangan dan utang,"?tuturnya.
"Untuk industri perbankan seharunyusnya masih ada peluang penurunan suku bunga, hal ini dipicu oleh membaiknya daya beli yang akhirnya memutar siklus NPL," ucapnya menambahkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Rahmat Patutie
Tag Terkait: