Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

CEO Citi: Ekonomi RI Masih Lebih Baik dari Negara Lain

CEO Citi: Ekonomi RI Masih Lebih Baik dari Negara Lain Kredit Foto: Azka Elfriza
Warta Ekonomi, Jakarta -

Chief Executive Officer (CEO) Citi Indonesia, Batara Sianturi, menilai prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir 2025 akan lebih positif. Optimisme itu didukung oleh stabilitas fiskal, pelemahan indeks dolar, serta kebijakan moneter yang lebih longgar.

Batara menyebut kondisi tersebut dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi agar sejalan dengan target pemerintah dan Bank Indonesia, yakni di kisaran 4,7% hingga 5,2%.

“Kita harapkan ya kita harapkan bahwa supaya ada percepatan ya. Lebih banyak percepatan lagi,” ujar Batara kepada Warta Ekonomi, Selasa (26/8/2025).

Baca Juga: Citi Prediksi Lonjakan Investasi Asing Masuk RI Hingga Akhir 2025

Batara mengatakan, kondisi tersebut terlepas dari dua faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia dan Indonesia. Adapun, dua faktor tersebut afalah dinamika tarif dagang dengan Amerika Serikat dan kondisi sebelum dan sesudah liberation day pada 2 April masih penuh ketidakpastian terkait besaran tarif yang sempat diproyeksikan 32% sebelum akhirnya disepakati menjadi 19%.

Meski begitu, Ia menilai bahwa posisi Indonesia relatif lebih baik dibandingkan negara lain dalam menghadapi aturan perdagangan global, termasuk persoalan rule of origination yang menentukan asal bahan baku ekspor.

“Tapi saya rasa Indonesia is in better scape. A simpler trade flow dan 19% itu tarif, it's not big. Jadi itu sekitar 19 billion kalau salah ya. It's not a big number for us,” ujarnya.

Baca Juga: BI Rate Turun, Citi Indonesia Targetkan Kredit Tumbuh 10%

Batara melanjutkan, kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin akan memperkuat momentum pemulihan. Kondisi tersebut sejalan dengan proyeksi bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga hingga tiga kali tahun ini.

“Fednya lower, Bank Indonesia lower. So then it creates a more conducive environment to growth,” tegas Batara.

Ia optimistis panduan pemerintah dalam menjaga disiplin fiskal dengan defisit di bawah 3% akan mempertahankan sentimen positif investor sekaligus mendorong arus dana masuk ke pasar obligasi domestik.

“I think guidance daripada government is quite good,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Djati Waluyo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: