Pemerintah diminta memperhatikan pertumbuhan hotel baru di Medan, Sumatera Utara. Dikarenakan pertumbuhan pembangunan hotel begitu meningkat pesat namun, di titik-titik tertentu, masih terdapat?beberapa hotel dalam proses tahap pembangunan?
Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Indonesia?mengatakan perlu dilakukan pembatasan dan dilibatkan jika ada pembangunan hotel baru.
Humas PHRI Sumut, Armin Nasution, menuturkan, sebenarnya permintaan PHRI Sumut sama dengan aspirasi daerah lainnya. PHRI merasa perlu untuk dilibatkan ?untuk melihat peluang perlu tidaknya penambahan hotel.
"Artinya, dalam pelibatan tersebut tujuannya untuk melihat pangsa pasar dan jumlah hunian tentu PHRI harus diajak bicara. Sebenarnya bukan pada soal pembatasan. Karena jika pasarnya masih tinggi, tentu harus tetap ada pembangunan,"katanya Jumat (9/12/2016).
Sebab, menurutnya, keseimbangan antara hotel dengan kebutuhan dilihat dari tingkat hunian. Dengan tingkat hunian idealnya 60 persen sampe 70 persen. Namun, jika? tingkat hunian merosot 30 sampe 40 persen, itu artinya terjadi perang harga dan kanibaluisme.
Apalagi, lanjut Dia, PHRI, adalah mitra pemerintah daerah dalam melihat kondisi iklim bisnis perhotelan. Selama ini PHRI Sumut tidak dilibatkan lantaran sempat vacum selama 6 tahun.
"PHRI adalah organisasi yang bisa melihat peluang apakah masiih diperlukan penambahan hotel sesuai sebaran wilayah,"ujarnya.
Ditambahkan, berdasarkan data Dinas Pariwisata Sumut, hotel yang terdaftar itu ada sekira 260 hotel dari non bintang sampai bintang 5.
"Namun ini masih data lama dan ada beberapa hotel yang belum masuk,"pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Rahmat Patutie
Tag Terkait: