Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indramayu Jadi Pusat Pengembangan Bakau

        Indramayu Jadi Pusat Pengembangan Bakau Kredit Foto: Muhamad Ihsan
        Warta Ekonomi, Indramayu -

        Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menetapkan kawasan hutan bakau (mangrove) Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sebagai sentra pengembangan mangrove di wilayah barat Indonesia. Kawasan tersebut telah dikembangkan menjadi daerah ekowisata.

        "Sejak Indramayu ditetapkan sebagai pengembangan wilayah mangrove, jumlah populasi wisata mangrove di Indramayu naik menjadi 665.000 pengunjung. Statistiknya ada 84.300 orang berkunjung belajar mangrove di Indramayu," ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar saat membuka acara bedah buku bertajuk Berlabuh di Pantai Karangsong di Bumi Patra Ayu, Indramayu, Jawa Barat, kemarin.

        Menurutnya ekosistem hutan bakau tidak hanya memiliki manfaat ekologi bagi daratan dan lautan sebagai penahan abrasi. Mangrove juga mempunyai manfaat ekonomi bagi masyarakat di kawasan pesisir yang dapat diolah menjadi bahan baku beraneka kebutuhan untuk warga pesisir.?

        Ekosistem hutan bakau juga berperan penting dalam penurunan emisi gas rumah kaca yang di dengungkan dalam pertemuan tingkat tinggi Konferensi Perubahan Iklim Ke-22 di Marrakesh, Maroko, untuk ikut membatasi kenaikan suhu bumi di bawah 2 derajat celsius. "Indonesia sepakat ikut andil dalam menurunkan gas rumah kaca. Di Indonesia, mangrove penting untuk dikembangkan menurunkan emisi tadi," tuturnya.

        Ia menjelaskan, Indonesia mempunyai ekosistem hutan bakau 60% dari luas se-Asia Tenggara. Jika perbadingannya dihitung di seluruh dunia, 23% atau sebesar 3 juta ekosistem hutan mangrove berada di Indonesia.

        "Dengan emisi tadi, kekuatan mangrove dapat menurunkan emisi lima kali lipat dari tanaman biasa. Kalau mangrove kita jaga dan lestarikan maka dapat menurunkan sepertiga dari total karbon dunia dari seluruh ekosistem pesisir," ungkapnya.

        Sebab itu, pihaknya mendorong perusahaan BUMN termasuk PT Pertamina (Persero) turut serta melestarikan ekosistem hutan mangrove sesuai komitmen Indonesia menurunkan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, pengelolaan hutan berkelanjutan, serta peningkatan dan konservasi karbon.?

        "Saya minta Pertamina tolong program-program melestarikan hutan mangrove terus ditingkatkan dengan konsisten. Tahun ini Pertamina memborong 7 proper emas dari 12 proper emas. Saya minta ini terus ditingkatkan," katanya.

        Sementara itu General Manajer Regional Unit?VI Balongan Pertamina Afdal Marta mengatakan Pertamina akan terus meningkatkan kontribusinya dalam menjaga lingkungan melalui konservasi dan rehabilitasi terhadap lingkungan hutan mangrove di Karangsong, Indramayu. Konservasi dan rehabilitasi ekosistem hutan bakau tersebut tidak hanya memberi dampak pada penurunan emisi tapi juga berdampak positif memajukan perekonomian masyarakat.?

        Pertamina RU VII Balongan, Indramayu, kata dia, baru saja mendapatkan proper emas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Proper emas yang diraih tahun ini, kata dia, merupakan apresiasi ke dua kalinya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: