Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Selama Maulid Nabi, Pedagang Daging Aceh Tambah Pasokan Ternak

        Selama Maulid Nabi, Pedagang Daging Aceh Tambah Pasokan Ternak Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Banda Aceh -

        Para penjual daging ternak besar (sapi dan kerbau) di kompleks Pasar Bina Usaha Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat menambah pasokan satu ekor ternak per harinya untuk kebutuhan selama momen Maulid Nabi Muhammad SAW.

        Salman (37) pedaging di pasar Meulaboh, Selasa (13/12/2016), mengatakan meski terjadi penambahan stok daging, akan tetapi belum membuat harganya mengalami kenaikan karena bahan baku pasokan daging ternak dari masyarakat dan petani relatif mencukupi.

        "Kami berjualan hanya tiga orang satu pemilik, biasanya per hari kami hanya menerima stok daging dua ekor, tapi dalam dua hari ini sudah mulai ada penambahan satu ekor ternak per harinya, untuk Maulid," katanya.

        Seperti biasanya, perayaan dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh dilangsungkan hingga tiga bulan berturut-turut dimulai start pada 12 Rabi'ul Awal kemudian berikut sesuai perhitungan jumlah bilangan abjad bulan arab Rabi'ul Awal, Rabi'ul Akhir, atau "Molod Awai, Molod Tengoh dan Molot Akhe" dalam bahasa Aceh.

        Dia merincikan, untuk harga daging masih bertahan seperti harga normal yakni Rp125.000/kg-Rp130.000/kg, pasokan bahan baku daging ke pedagang pasar setempat merupakan hasil peliharaan atau ternak lokal.

        Masyarakat yang melaksanakan perayaan tersebut tidak muluk-muluk dalam membeli daging, namun permintaan setiap hari diperkirakan terus meningkat, karena perayaan maulid yang dilangsungkan warga tidak serentak antar satu desa dengan desa lain.

        "Kalau harga tidak naik, masih seperti biasanya, ini ternak daging petani. Kami perkirakan permintaan tinggi memasuki pertengahan nanti Molod Tengoh, biasanya waktu itu hampir semua desa melaksanakan tidak putus-putus," sebutnya.

        Sementara itu di lokasi terpisah salah seorang pedagang ayam daging Sayed (60) mengakui, selama perayaan maulid tahun ini belum terjadi gerakan permintaan, pihaknya memperkirakan lonjakan permintaan terjadi pada akhir Desember 2016.

        "Apalagi setelah dalam masa masa Maulid ini bersambung dengan peringatan 12 tahun gempa dan tsunami Aceh, saat itu biasanya kami sudah kewalahan terhadap bahan baku ayam potong, bahkan harganya bisa naik," sebutnya.

        Dia menjelaskan, dalam beberapa hari terakhir memasuki momen Maulid Nabi Muhammad SAW, mereka masih sepi pembeli, penjualan dagangan ayam dijual dalam kondisi hidup hanya laku rata-rata 30 ekor/harinya.

        Apalagi momen seperti ini, masyarakat Aceh pada umumnya yang tinggal di pedesaan lebih banyak menyembelih unggas peliharaan yang memang sengaja dipelihara untuk kebutuhan daging saat hari besar umat Islam tersebut. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: