Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Sebut Makmur Jika Sudah Tidak Perlu Bantuan Pemerintah

        Anies Sebut Makmur Jika Sudah Tidak Perlu Bantuan Pemerintah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan seseorang bisa dikatakan makmur bila sudah tidak memerlukan bantuan dari pemerintah untuk hidup sehari-hari seperti beras, pendidikan dan kesehatan.

        "Di Jakarta, sebagian sudah makmur. Namun, banyak di antara kota yang masih perlu bantuan pemerintah seperti beras, pendidikan dan kesehatan," kata Anies di Jakarta, Rabu (21/12/2016).

        Anies mengatakan ketimpangan di Jakarta saat ini masih sangat lebar. Bahkan, bisa dikatakan yang makmur semakin makmur dan yang miskin semakin miskin.

        Karena itu, salah satu cara untuk mengentaskan yang miskin agar naik kelas dan menjadi lebih makmur adalah melalui pendidikan. Bangsa Indonesia, sebagian bisa makmur, padahal dulu juga miskin, karena pendidikan.

        "Dulu, kita semua itu miskin dan tidak terdidik. Buta huruf mencapai 95 persen. Sekarang, ada orang Indonesia bisa membangun gedung dan hidup makmur karena terdidik. Pendidikan membuat yang mismin naik kelas satu persatu, yang tidak terdidik tetap miskin," tuturnya.

        Anies juga menyampaikan data kemiskinan di Jakarta. Saat ini, orang miskin yang penghasilannya di bawah Rp487 ribu per bulan mencapai 350 ribu orang. Yang penghasilannya di bawah Rp1 juta per bulan, mencapai 3,5 juta orang.

        "Apa yang bisa dilakukan dengan Rp1 juta per bulan, apalagi Rp 487 ribu per bulan? Bisa tidak mereka mengirim anaknya ke sekolah yang bagus?" tanyanya.

        Anies mengatakan dia bersama pasangannya Sandiaga Uno berencana membangun sekolah berkualitas di Jakarta dan memastikan semua anak bisa tuntas bersekolah. Sekolah berkualitas dan tuntas itu mahal dan pemerintah yang akan membayar.

        "Pendidikan itu mahal, tapi ketidakterdidikan itu lebih mahal," ujarnya.

        Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

        Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN; Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Bagikan Artikel: