Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kebutuhan Uang saat Natal dan Tahun Baru Diperkirakan Rp94 Triliun

        Kebutuhan Uang saat Natal dan Tahun Baru Diperkirakan Rp94 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan uang (outflow) selama bulan Desember 2016 atau jelang Natal dan Tahun Baru mencapai Rp88-94 triliun. Angka ini meningkat 3%-10 persen dibanding tahun lalu yang mencapai Rp85,6 triliun.

        Kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain jumlah hari libur di Desember lebih panjang dari Desember 2015 lalu yakni dari yang tujuh hari menjadi sembilan hari, termasuk adanya hari libur Maulid Nabi.

        "Juga dipengaruhi oleh adanya disbursement anggaran pemerintah/pemda/swasta. Adanya pengeluaran uang baru TE (tahun emisi) 2016 juga penambahan titik dan frekuensi penukaran baik yang dilakukan oleh BI maupun kerja sama dengan perbankan," tegas Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI Yudi Harymukti di Jakarta, Rabu (21/12/2016).

        Lebih jauh, katanya, proyeksi outflow tersebut didominasi oleh uang pecahan besar (Rp20.000 ke atas) sebesar ? 98%, sisanya ? 2% merupakan uang pecahan kecil (Rp10.000 ke bawah). Hal ini berbeda karakteristik lebaran di mana kebutuhan UPK-nya cukup tinggi (9-10% dari total outflow).

        "Outflow tertinggi diperkirakan terjadi di wilayah Jabodetabek sebesar Rp23,9 triliun diikuti oleh Sulampua sebesar Rp12,6 triliun, Sumbar, Riau, Kepri dan Jambi sebesar Rp8,6 triliun, Kalimantan sebesar Rp8,5 triliun," ucapnya.

        Sementara Jatim sebesar Rp7,8 triliun, Jateng dan DIY sebesar Rp7,2 triliun, Jabar dan Banten sebesar Rp6 triliun, Sumut dan NAD sebesar 5,7 triliun, Bali dan Nusa Tengara sebesar Rp4,3 triliun serta Sumsel, Bengkulu, Lampung, dan Babel sebesar Rp3,3 triliun.

        BI memandang persediaan uang secara nasional sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan uang menjelang natal dan akhir tahun, baik dari sisi jumlah total maupun jumlah per pecahan.

        Untuk memastikan kecukupan kebutuhan uang tunai menjelang natal dan Akhir Tahun 2016 tersebut, BI menempuh dua strategi yaitu pertama, peningkatan distribusi dan persediaan uang di Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia di daerah, dan kedua peningkatan layanan kas kepada stakeholders melalui kegiatan penukaran uang di perbankan dan pelaksanaan Kas Keliling.

        "Makanya, untuk pemenuhan kebutuhan uang itu telah dilakukan koordinasi baik secara intern dengan satuan kerja kas di Kantor Pusat BI dan Kantor Perwakilan BI, maupun koordinasi dengan pihak eksternal dengan stakeholder terkait," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: