IKEA Setuju Bayar US$50 Juta atas Insiden Tiga Balita AS Tewas
Perusahaan furnitur asal Swedia, IKEA, telah setuju membayar US$50 juta kepada keluarga tiga balita di Amerika Serikat (AS) yang tewas tertimpa peti laci buatan perusahaan tersebut, demikian menurut pengacara keluarga korban.
Pihak pengacara mengatakan pembayaran itu merupakan salah satu yang terbesar, hal itu mencerminkan keseriusan kasus tersebut. Tiga balita tersebut, yakni Camden Ellis, 2 tahun; Curren Collas, 2 tahun; dan Ted McGee, 23 bulan; tewas setelah laci Malm dari IKEA?jatuh menimpa mereka. IKEA?mengonfirmasi penyelesaian tentatif telah dicapai.
"Penyelesaian belum disetujui oleh pengadilan, dan itu tidak pantas bagi kami untuk mengomentarinya saat ini," kata IKEA dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Minggu (25/12/2016).
Pengacara dari firma hukum Feldman Shepherd mengatakan US$50 juta akan dibagi secara merata kepada tiga keluarga. Mereka menambahkan, sebagai bagian dari penyelesaian, IKEA?juga telah bersepakat membuat tiga donasi terpisah sebesar US$50 ribu kepada rumah sakit untuk mengingat anak-anak itu.
Selain itu, IKEA?akan berkontribusi untuk kegiatan amal yang berfokus pada keselamatan anak sebesar US$100 ribu.
"Ini adalah salah satu pemulihan terbesar dalam kasus kematian anak, refleksi dari keseriusan tentang apa yang terjadi," ucap Alan Feldman dari firma hukum tersebut kepada BBC.
"Tiga balita tewas dalam tiga kecelakaan sepenuhnya dapat dicegah," tambahnya.
Camden Ellis, dari Washington State, ditemukan terjebak di bawah peti tiga laci Malm pada bulan Juni 2014, kata firma hukum. Selain itu,Curren Collas, dari Pennsylvania, tewas akibat tertimpa peti enam laci Malm pada Februari 2015, dan Theodore McGee, seorang balita berusia 22 bulan asal Apple Valley, Minnesota, tewas akibat kasus yang sama setahun kemudian.
Pada bulan Juni, IKEA?menarik 27 juta produk laci dari pasar Amerika Utara setelah menjadi penyebab tewasnya tiga balita tersebut.
Presiden IKEA?AS Lars Peterson mengatakan kepada NBC News bahwa perusahaan telah berhenti menjual produk peti laci dengan tipe Malm karena dianggap berbahaya. Awalnya, perusahaan telah memperingatkan pelanggan mengenai tata cara pemasangan yang aman, bahwa laci tersebut wajib dilekatkan di dinding dengan sekrup, sehingga tidak jatuh. Keterangan tersebut sudah ada dalam buku petunjuk pemasangan.
Masalahnya, tak semua pembeli memperhatikan hal tersebut, sehingga laci menjadi goyah dan berbahaya untuk anak kecil. Oleh karena itu, IKEA?melakukan recall atas produk tersebut. Di bawah penyelesaian hukum, IKEA?setuju untuk hanya menjual peti laci di AS yang memenuhi atau melebihi standar keselamatan nasional untuk unit penyimpanan pakaian, kata firma hukum.
Selain itu, IKEA?juga akan mengeluarkan biaya lebih untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai masalah tersebut melalui iklan TV, internet dan komunikasi digital dan peringatan di dalam toko. Insiden tewasnya tiga balita tersebut mendorong Komisi Keamanan Produk Konsumen AS untuk meluncurkan kampanye pendidikan tentang risiko jatuhnya peti laci.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: