Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun 2017 mendatang diprediksikan akan menyentuh level 6.000 untuk level tertingginya dengan level terendah berada di posisi 5.700.
"Untuk level normalnya IHSG akan ada di level 5.800," ujar analis Recapital Sekuritas Indonesia Kiswoyo dalam risetnya yang diterima tim Warta Ekonomi di Jakarta, Jumat (30/12/2016).
Menurut Kiswoyo, hal tersebut disebabkan secara umum, perekonomian Indonesia pada 2017 masih akan bertumbuh ditengah masih melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Ia juga mengungkapkan konsumsi domestik dan pembangunan infrastruktur masih menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi di mana investor asing pada sektor riil akan berperan penting dalam percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya.
"Pertumbuhan middle-income class dapat menjadi pasar yang menjanjikan bagi bisnis khususnya sektor perbankan, properti, otomotif, dan konsumsi," katanya.
Meski begitu, Kiswoyo melanjutkan indeks juga diperkirakan akan mengalami tekanan dari luar negeri, seperti rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan sampai tiga kali. Kemudian, kebijakan-kebijakan bank sentral negara-negara besar lainnya seperti (Eropa dan Jepang maupun China).
"Presiden terpilih Amerika Donald Trump juga akan menerapkan kebijakan perdagangan yang billateral dibandingkan perdagangan multirateral. Ini akan menjadi tantangan indeks di tahun depan," terangnya.
Adapula, gejolak harga komoditas, salah satunya harga minyak dunia yang diperkirakan masih akan berlanjut. "Dan yang terakhir kelanjutan dari isu Brexit (British Exit) dari Uni Eropa," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: