Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Darmin Minta BEI Dekati Perusahaan Keluarga yang Ikut Tax Amnesty

        Darmin Minta BEI Dekati Perusahaan Keluarga yang Ikut Tax Amnesty Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan program pengampunan pajak yang digagas oleh pemerintah bisa menjadi salah satu amunisi bagi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menambah jumlah perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di pasar modal Indonesia.

        Menurut Darmin, banyak perusahaan di Indonesia yang merupakan perusahaan keluarga yang menghindar untuk melakukan IPO. Dengan adanya program tax amnesty harusnya perusahaan-perusahaan tersebut tidak bisa lagi menghindar untuk menjadi perusahaan publik.

        "Dengan tax amnesty mestinya selesai. Kecuali masih bohong juga (perusahaan keluarga). Kalau sudah selesai harusnya terbuka kesempatan. Bagi BEI untuk mengundnag perusahaan tersebut untuk terbuka apalagi yang ditakuti apalagi yang mau ditutupi," ujarnya di Jakarta, Jumat (30/12/2016).

        Menurutnya, jika pihak BEI melakukan tindak lanjut terhadap perusahaan-perusahaan tersebut akan banyak emiten baru yang berdatangan ke BEI.

        "Saya percaya dengan tax amnesty apabila di-follow up dengan sistematik saya kira akan banyak emiten baru yg mausk pasar modal," terangnya.

        Selain itu, Darmin juga meminta para pelaku di pasar modal tidak perlu khawatir atas efek terpilihnya Donald J Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

        "Orang di pasar modal selalu risau dengan fenomena Trump sebenarnya tidak perlu terlalu risau mereka tidak akan membuat ekonomi terlalu jauh, kurs tidak boleh terlalu kuat karena mereka juga tidak menginginkan itu, pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: