Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mengimplementasikan program Master Plan SJKI pada pilar inklusif juga dilakukan OJK bersama IJK melalui Tabungan SIMPEL yaitu program Tabungan untuk Pelajar dalam rangka peningkatan akses masyarakat kepada layanan keuangan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, sampai pertengahan Desember 2016, program ini telah berhasil menambah 3.005.992 rekening tabungan dengan total nominal Rp842,77 milliar.
"Dan didukung implementasinya oleh 276 bank (51 diantaranya Bank Umum dan sisanya BPR), yang dilaksanakan di 30.967 sekolah," ujar Muliaman di Jakarta, akhir pekan ini.
Selain itu, OJK bersama dengan LJK mengimplementasikan Layanan Keuangan Mikro (Laku Mikro) dengan berhasil membuka rekening SiPintar sebanyak 1.007.513 rekening dengan jumlah outlet sebanyak 8.848 outlet.
Kemudian peningkatkan akses keuangan juga telah dilakukan OJK dengan menginisiasi implementasi program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (LAKU PANDAI).
"Program LAKU PANDAI ini berhasil menambah dana pihak ketiga sebanyak Rp93,79 Miliar dengan jumlah nasabah sebanyak 1.948.995 Nasabah dan melibatkan sebanyak 160.489 agen," paparnya.
Selain itu, OJK juga melakukan kampanye masif untuk meningkat jumlah investor pasar modal domestik melalui program (1) Yuk Nabung Saham, (2) Sahamku Reksa Danaku, (3) Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu dan (4) Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal dan (5) peluncuran Permainan Kartu Investasi pasar Modal (Stocklab) dan Game Online Nabung Saham GO.
Melalui program ini OJK berhasil meningkatkan jumlah investor pemegang saham dan reksadana naik 46,53% (169.599 investor) dan 30,06% (95.229 investor) selama 2 tahun terakhir (2014-2016).
Muliaman mengatakan, OJK bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) juga meluncurkan program yang dinamakan Galeri Investasi Mobile. Peluncuran ini untuk mendorong mahasiswa agar dapat mengenal lebih dini produk-produk investasi di Pasar Modal.
Selama 2016, peluncuran program Galeri Investasi Mobile dilakukan di beberapa tempat antara lain Universitas Pancasila, Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Universitas Bunda Mulia.
Sementara untuk meningkatkan penetrasi sektor jasa keuangan syariah, OJK menyelenggarakan Keuangan Syariah Fair 2016 (KSF) di 4 kota di Indonesia antara lain Jakarta (3-6 Maret), Surabaya (12-15 Mei), Tangerang (4-7 Agustus), Aceh (26-30 Agustus).
Kegiatan yang dilakukan dalam KSF antara lain Launching Buku Standar Produk Perbankan Syariah, Launching Working Group SiKOMPAK SYARIAH (Sinergi Komunikasi dan Pemasaran Keuangan Syariah), Pendirian laboratorium Bank Syariah Mini di kampus dan Layanan Terpadu Konsumen Keuangan Syariah. Event tersebut berhasil menambah rekening tabungan syariah sebanyak 47.969 rekening dengan total nominal Rp168,86 milliar.
"Dukungan OJK dalam meningkatkan akses keuangan juga dilakukan melalui pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di 45 TPAKD baik ditingkat Provinsi/Kabupaten maupun Kota. OJK juga membuka 8 gerai Pusat Edukasi, Layanan Konsumen dan Akses Keuangan UMKM (PELAKU) yang merupakan gerai di kantor OJK daerah guna menyampaikan informasi dan penanganan pengaduan sektor UMKM," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: