Ketua Lembaga Penyedia Jasa Konstruksi (LPJK) Jawa Barat Eman Sulaeman mengatakan mebludaknya tenaga kerja asal Cina membuat kekhawatiran terhadap dunia jasa penyedia kontruksi di Jawa Barat. Pasalnya Bisa menggeser Sumber Daya Manusia (SDM) Jabar. ?Saya menyaksikan langsung berturut-turut, di pesawat itu 100 persen turun dari pesawat, dan itu merupakan orang jasa konstruksi, dan lebih rendah dari tenaga kita di Cengkareng waktu itu,"katanya kepada wartawan di Bandung, Rabu (4/1/2016)
Eman menilai pemerintah selama ini belum begitu memperketat masuknya tenaga kerja asal Cina ini. Bahkan menurutnya pemerintah pusat terkesan kurang tanggap, karena ia menilai TKA asing tersebut kualitasnya masih sangat rendah dibanding tenaga kerja lokal. ?Seharusnya disesuaikan kebutuhan kita, lihat dari pengalaman mereka sangat kurang dibanding kita,"ujarnya.
Eman menambahkan, pihaknya akan melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di Jabar agar mampu bersaing dan siap terhadap Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) baik pelatihan maupun sertifikasi.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan melantik kepengurusan LPJK Jabar Periode Tahun 2017/ 2020. Pengurus LPJK yang dikukuhkan merupakan bagian dari unsur asosiasi badan usaha, asosiasi profesi, perguruan tinggi atau pakar, dan unsur pemerintah yang terpilih dari hasil proses rangkaian seleksi yang dilaksanakan secara transparan, independen, serta mengedepankan integritas dan profesionalisme.
Pria yang akrab disapa Aher ini menjelaskan LPJK memiliki peran strategis, antara lain melakukan dan mendorong penelitian pengembangan jasa konstruksi, kemudian menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan jasa konstruksi, serta melakukan registrasi tenaga kerja konstruksi yang meliputi klasifikasi, kualifikasi, dan sertifikasi keterampilan, dan keahlian kerja. Lalu melakukan registrasi badan usaha, melakukan registrasi badan usaha jasa konstruksi, mendorong dan meningkatkan peran mediasi, dan penilaian ahli di bidang jasa.
"Peran LPJK sangat strategis untuk membenahi, mengembangkan, dan menjamin kualitas konstruksi kita, dari mulai perencanaan, kemudian pengawasan, pelaksanaan, dan audit konstruksi," katanya.
Aher menambahkan, bahwa amat sangat penting untuk menjamin kualitas jasa konstruksi, supaya hadir kualitas konstruksi terbaik. "Saya kira ,dan saya yakin kita bisa untuk melakukan itu, tinggal tentu saja dari mulai regulasi, dan perangkat yang melingkupinya itu harus betul- betul memberikan jaminan kualitas terbaik bisa terwujud, dunia usaha bisa terwujud, dan kesejahteraan bersama keuntungan bersama bisa terwujud," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Sucipto
Tag Terkait: