Kementerian Perindustrian memperkuat kemitraan industri kecil dan menengah (IKM) dengan BUMN dan industri besar dalam rangka memperluas akses pasar. Langkah sinergi ini diharapkan juga akan menumbuhkan wirausaha baru serta mendorong pemerataan kesejahteraan masyarakat.
"Kerja sama dalam bentuk kemitraan merupakan salah satu strategi yang perlu dilakukan untuk pengembangan IKM nasional agar mampu berdaya saing global," kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih pada acara Link and Match melalui Temu Bisnis antara IKM dengan BUMN dan Industri Besar di Jakarta, Kamis kemarin (26/1/2017).
Menurut Gati, IKM mempunyai peranan penting dalam mewujudkan tujuan pembangunan suatu negara sekaligus sebagai sektor yang mampu diandalkan untuk mendukung ketahanan ekonomi. Karena itu, pemerintah terus memberikan perhatian lebih kepada IKM melalui fasilitasi, salah satunya, yang saat ini akan dilakukan melalui fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE).
"Hampir 90% perekonomian dunia ditopang oleh IKM," tuturnya.
Pada pertemuan bisnis kali ini, Gati menyampaikan sebanyak 40 IKM yang berasal dari sentra logam di daerah Ceper, Klaten, dan Tegal dikumpulkan bersama dengan BUMN dan industri besar potensial. BUMN tersebut, antara lain PT K AI, PT INKA, PT PLN, PT PDAM, PTJasa Marga, PT Adhi Karya, PT Nindya Karya, dan PT. Waskita Karya. Sedangkan, industri besarnya meliputi PT Polytron, PT Panasonic, PTShimizu, dan PT Sanken.
"Target kami dari 40 IKM logam ini dapat order lagi dari BUMN dan industri besar," ujarnya.
Sebelumnya, kata Gati, IKM di Ceper sudah kerja sama dengan PT INKA. Selain itu, komponen pompa air Panasonic dipasok dari IKM Klaten. Gati juga berharap para pelaku IKM di beberapa sentra industri bisa meningkatkan kualitasnya.
Kemenperin mencatat sebanyak 300 IKM di sentra logam Ceper, Jawa Tengah, telah menyerap tenaga kerja mencapai 3.200 orang yang mampu menghasilkan berbagai produk seperti perlengkapan PDAM, pompa air, manhole, anak timbangan, dan pemberat.
Sedangkan, di sentra IKM logam Tegaltercatat lebih dari 2.929 unit usaha dengan jumlah tenaga kerja mencapai 1.500 orang memproduksi komponen untuk mesin pertanian, perkapalan, mesin berat, dan otomotif.
Sementara itu, Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kemenperin Endang Suwartini menjelaskan IKM logam memiliki potensi pasar yang cukup besar di lingkungan industri besar dan BUMN.
"Misalnya, IKM Ceper omzet mereka yang berputar pada tahun 2015 mencapai Rp22,5 miliar dan diharapkan dengan kerja sama yang semakin sinergi dengan BUMN dan industri besar ini omzetnya makin meningkat dari tahun ke tahun," paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: