Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sindir Trump, Menlu Prancis Sebut Terima Pengungsi Adalah Kewajiban Negara

        Sindir Trump, Menlu Prancis Sebut Terima Pengungsi Adalah Kewajiban Negara Kredit Foto: Arif Hatta
        Warta Ekonomi, Paris -

        Menteri Luar Prancis Jean-Marc Ayrault, Minggu (29/1/2017), mengatakan, salah satu kewajiban negara adalah menerima pengungsi, sehingga ketakutan terhadap terorisme bukan alasan tepat untuk menolak menampung mereka.

        Pernyataan itu diungkapkannya setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani keputusan membatasi pengungsi asal tujuh negara berpenduduk sebagian besar Muslim masuk ke negara Paman Sam.

        "Tugas negara dalam menjaga kesetiakawanan adalah menerima pengungsi," kata Ayrault lewat Twitter, "Terorisme tidak mengenal kewarganegaraan dan diskriminasi bukan langkah tepat mengatasi masalah itu." Sejak menjabat sekitar sepekan lalu, Trump menahan izin masuk pengungsi ke AS selama empat bulan. Ia juga melarang sementara pengungsi dari tujuh negara Muslim masuk ke negaranya itu.

        Presiden Prancis Francois Hollande pada Sabtu berbicara ke Trump lewat telepon, menyarankan Presiden AS itu menghormati pengungsi.

        Hollande juga mengingatkan Trump bahwa kebijakan proteksionismenya memiliki dampak ekonomi dan politik.

        Salah satu kandidat presiden Prancis yang cukup nasionalis, Emmanuel Macron turut menanggapi kebijakan Trump mengenai pengungsi dan rencana pembangunan tembok di perbatasan dengan Meksiko.

        "Saya bersama pengungsi korban perang dan ancaman eksekusi mati. Saya bersama mereka yang gigih membela nilai hidupnya dan berjuang #NoBanNoWall," kata Macron lewat Twitter.

        #NoBanNoWall merupakan tagar di media sosial Twitter, merujuk ke gerakan masyarakat menolak kebijakan Trump melarang pengungsi masuk AS berikut rencananya membangun dinding.

        Macron dan warga lain Prancis akan mengikuti pemilihan presiden pada April. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: