Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Emas Berjangka Naik Setelah Dolar AS Turun

        Emas Berjangka Naik Setelah Dolar AS Turun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Chicago -

        Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menetap lebih tinggi pada Selasa (31/1/2017 ?pagi WIB?, setelah pasar ekuitas AS melemah.

        Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 4,9 dolar AS, atau 0,41 persen, menjadi menetap di 1.196,00 dolar AS per ounce.

        Para pedagang menghabiskan hari fokus pada penurunan ekuitas AS, karena Dow Jones Industrial Average AS turun 158 poin, atau 0,79 persen pada pukul 18.45 GMT.

        Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sementara itu, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.

        Namun demikian, volume perdagangan pada Senin berada pada tingkat biasa, sehingga beberapa analis mempertanyakan dampak dari jatuhnya ekuitas terhadap logam mulia.

        Para investor sedang menunggu pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan dimulai pada Selasa waktu setempat dan diakhiri dengan konferensi pers serta pengumuman pada Rabu (1/2) setelah pasar tutup.

        Investor percaya bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,75 ke 1,00 selama pertemuan FOMC awal Maret. Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,75 ke setidaknya 0,75 adalah 4,0 persen pada pertemuan Februari dan 21 persen untuk pertemuan Maret.

        Laporan pendapatan dan pengeluaran pribadi yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan AS pada Senin menunjukkan pendapatan pribadi meningkat 0,3 persen, angka yang di bawah konsensus. Sementara itu, belanja konsumen meningkat 0,5 persen, sejalan dengan konsensus.

        Namun, para analis mencatat bahwa tingkat tabungan turun sebesar 0,2 menjadi 5,4 persen, namun inflasi tetap rendah, meskipun cenderung lebih tinggi.

        Penguatan dalam dolar AS mencegah logam mulia dari kenaikan lebih lanjut, karena indeks dolar AS naik 0,1 persen menjadi 100,45 pada pukul 18.50 GMT.

        Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

        Perak untuk pengiriman Maret naik 1,6 sen, atau 0,09 persen, menjadi ditutup pada 17,152 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 10,2 dolar AS, atau 1,04 persen, menjadi ditutup pada 993,50 dolar AS per ounce. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: